Anggap Semua Tokoh Penting Milik Sejarah, Charlie Hebdo Akan Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad

3 September 2020, 09:42 WIB
Majalah Charlie Hebdo rilis karikartur Nabi Muhammad Saw lagi //*ABC News /

PR DEPOK – Baru-baru ini media cetak satir yang terbit mingguan asal Prancis, Charlie Hebdo, mengumumkan rencana untuk mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad.

Rencana kontroversial ini menandai awal persidangan terkait insiden penembakan yang menewaskan belasan orang termasuk pemimpin redaksi terjadi di kantor percetakan media cetak tersebut pada Januari tahun 2015 lalu.

Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari Al Jazeera, Charlie Hebdo akan kembali mencetak karikatur yang menampilkan sosok Nabi Muhammad tengah mengenakan sorban, usai terakhir kali merilis karikatur yang sama pada tahun 2016 lalu.

Karikatur tersebut direncanakan akan tampil di laman editorial mingguan milik Charlie Hebdo.

Charlie Hebdo menganggap bahwa karikatur dari tokoh-tokoh berpengaruh termasuk Nabi Muhammad adalah milik sejarah.

Bersikukuh dengan anggapan bahwa sejarah merupakan peristiwa yang tidak dapat ditulis ulang atau dihapus, Charlie Hebdo bermaksud menggambarkan ulang tokoh-tokoh penting dunia.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Kian Meningkat, Tim Ahli Covid-19: Akibat Tuntutan Ekonomi dan Pelonggaran PSBB

Terkait penerbitan karikatur Nabi Muhammad ini, kantor percetakan Charlie Hebdo mengalami serangan teror pada 7 Januari 2015. Serangan yang dilancarkan oleh dua orang bersaudara bernama Cherif dan Said Khouachi ini menewaskan 12 orang serta melukai 11 orang lainnya.

Pelaku penyerangan mengklaim dirinya sebagai bagian dari kelompok Al-Qaeda. Dua hari setelah penembakan di kantor percetakan Charlie Hebdo, Kouachi bersaudara kembali melakukan aksi teror terhadap sebuah supermarket yang berujung pada tewasnya empat orang sandera.

Perburuan para pelaku teror terus dilakukan oleh Pemerintah Prancis, hingga akhirnya Khouachi bersaudara ditembak mati pada 9 Januari 2015 saat mereka keluar dari gedung tempat persembunyian sambil berupaya melepaskan tembakan.

Ternyata, Charlie Hebdo tak hanya sekali menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. Setelah penerbitan tahun pertama pada tahun 2006, media cetak tersebut juga sempat memuat ulang karikatur Nabi Muhammad pada tahun 2012.

Sikap Charlie Hebdo yang secara terang-terangan dinilai menantang dan memprovokasi ini, mengharuskan Pemerintah Prancis menutup sementara gedung kedutaan serta sekolah-sekolah karena khawatir akan adanya aksi teror.

Sebelum diserang pada tahun 2015, kantor percetakan Charlie Hebdo juga sempat menjadi sasaran teror bom pada November 2011.

Baca Juga: Polisi: Tersangka TRF Sempat ke Thailand untuk Belajar Bikin Pesta Seksual Sesama Jenis

Seperti diketahui, segala bentuk penggambaran Nabi Muhammad merupakan hal yang terlarang dalam Islam. Keputusan Charlie Hebdo untuk menerbitkan karikatur Nabi Muhammad ini dianggap oleh sebagian umat muslim sebagai suatu penghinaan.

Sementara itu, Direktur Charlie Hebdo, Laurent Sourisseau mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang langka yang berani menentang tuntutan yang bahkan datang dari agama tertentu.
Menyikapi peristiwa ini, Presiden Dewan Ibadah Muslim Prancis (CFCM) Mohammed Moussaoui, mengimbau kepada umat muslim untuk “mengabaikan” karikatur Nabi Muhammad tersebut. Ia juga sangat mengutuk segala bentuk aksi kekerasan.

14 orang tersangka yang diduga memasok dukungan logistik dalam aksi penyerangan tahun 2015 terhadap kantor Charlie Hebdo diadili pada Rabu 2 September 2020, mulai pukul 8.00 waktu setempat.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler