PR DEPOK – Pasukan Israel kini sudah mulai mendekat ke salah satu rumah sakit terbesar di Gaza yaitu Rumah Sakit Al Shifa, di mana ratusan pasien dan juga tenaga medis terperangkap di saat serangan udara terus terjadi di sekitar rumah sakit tersebut.
Menurut pihak berwenang di tempat, serangan udara Israel di Gaza telah kembali memakan belasan korban dan kini juga menghancurkan salah satu fasilitas kesehatan yang ada di Rumah Sakit Al Shifa.
Setidaknya 13 orang kembali menjadi korban meninggal akibat serangan udara Israel di pemukiman daerah Khan Younis pada hari Minggu, 12 November 2023.
Baca Juga: Daftar 121 Produk Pro Israel yang Dinyatakan Haram oleh MUI
Hingga saat ini serangan masih berlanjut dan pasukan Israel terus mendekat ke rumah sakit Al-Shifa, dimana ribuan orang dari pasien hingga pasien terperangkap tidak memiliki listrik dan supply yang mulai menipis.
Pasukan Israel Mulai Mendekat ke Rumah Sakit Al-Shifa
Saat ini rumah sakit Al-Shifa masih mengalami serangan udara dari Israel, di saat pasukan darat mereka juga mulai mendekat ke rumah sakit tersebut. Militer Israel menganggap bahwa rumah sakit tersebut digunakan oleh pasukan Hamas sebagai perlindungan dari pusat komando mereka.
Direktur rumah sakit Al-Shifa Muhammad Abu Salmiya menyebutkan, bahwa saat ini ada dua pasien yang meninggal di ruang ICU akibat tidak adanya listrik untuk memberikan oksigen kepada pasien.
Baca Juga: Lirik Lagu Miss You oleh Bang Yedam: I Love You, I Hate You, Ne Mamdo Nawa Gattago
Para pasien yang ada di ICU saat ini sedang dalam bahaya karena rumah sakit Al-Shifa sedang dalam krisis energy.
“Jika situasi ini terus berlanjut, seluruh pasien ICU akan meninggal,” ucap Muhammad Abu Salmiya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljaazera.
Serangan Udara Israel Menghancurkan Fasilitas Rumah Sakit
Beberapa saksi mata yang ada di rumah sakit Al-Shifa menyebutkan, bahwa pertempuran terjadi di sekitar rumah sakit pada sepanjang Sabtu malam. Satu serangan udara juga mengenai salah satu bangsal yang ada di rumah sakit Al-Shifa.
Disaat serangan tersebut kelistrikan mati yang mengakibatkan tidak beroperasinya inkubator di unit neonatal, dimana menampung sekitar 40 bayi dan ventilator untuk bayi lain yang dalam perawatan darurat.
Salah satu dokter di rumah sakit tersebut menyebutkan bahwa akibat listrik mati, dua bayi yang ada di unit neonatal meninggal dunia karena tidak adanya listrik untuk menghidupkan inkubator. Selain itu satu orang dewasa juga meninggal dunia akibat ventilatornya mati.***