Jumlah Korban Sipil yang Tewas di Gaza Meningkat, Israel Semakin Didesak untuk Hentikan Pengeboman

- 11 November 2023, 16:20 WIB
Manuver tank penjajah Israel, di tengah pembantaian yang sedang berlangsung terhadap kelompok Islam Palestina Hamas di Jalur Gaza utara, 8 November 2023.
Manuver tank penjajah Israel, di tengah pembantaian yang sedang berlangsung terhadap kelompok Islam Palestina Hamas di Jalur Gaza utara, 8 November 2023. /Reuters/Ronen Zvulun/

PR DEPOK - Kini, dikabarkan bahwa Israel menghadapi tekanan internasional yang semakin meningkat, termasuk dari sekutunya utama, Amerika Serikat, untuk melakukan lebih banyak upaya melindungi warga sipil Palestina di Gaza seiring meningkatnya jumlah korban tewas dan pertempuran yang semakin intensif di sekitar rumah sakit.

Jumlah warga Palestina yang tewas selama serangan udara terhadap enklaf pesisir dalam lima minggu terakhir mencapai lebih dari 11.000, menurut pejabat kesehatan Gaza, seiring pasukan Israel memerangi militan Hamas yang melakukan serangan mematikan pada 7 Oktober di selatan Israel.

Dalam komentar terkuatnya sejauh ini mengenai penderitaan warga sipil yang terjebak dalam persilangan senjata, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan dalam kunjungannya ke India pada Jumat.

"Terlalu banyak warga Palestina yang tewas; terlalu banyak yang menderita selama beberapa minggu terakhir ini," kata Blinken dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, pada Jum'at.

Baca Juga: Sejarah Rumah Sakit Indonesia yang Menyelamatkan Banyak Nyawa di Gaza Palestina

Namun, Blinken menguatkan dukungan AS terhadap kampanye Israel untuk memastikan Gaza tidak lagi digunakan.

"Sebagai platform untuk meluncurkan terorisme," sambungnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam wawancara dengan BBC yang diterbitkan pada Jumat malam, mengatakan bahwa Israel harus menghentikan pengeboman di Gaza dan pembunuhan warga sipil.

Prancis, katanya, "secara jelas mengutuk" tindakan "teroris" Hamas, namun sambil mengakui hak Israel untuk melindungi diri.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x