Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas, Kapan Dimulai?

24 November 2023, 14:29 WIB
Ilustrasi gencatan senjata Israel-Hamas. /pixabay.com/

PR DEPOK - Israel dan Hamas akhirnya menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan mediasi dari pihak Qatar.

Isi kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas memuat beberapa poin penting, termasuk di antaranya pertukaran pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina.

Lantas, kapan gencatan senjata Israel-Hamas dimulai? Apa kesepakatan ini akan mengakhiri perang di Jalur Gaza?

Sayangnya isi kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas tidak memuat perjanjian untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Juga: 7 Warung Nasi Goreng yang Paling Nikmat di Magelang, Kuy Serbu!

Sekalipun negara-negara seperti Qatar, kelompok kemanusiaan, dan para pemimpin dunia telah menyatakan harapan bahwa gencatan senjata tersebut dapat membuka jalan bagi gencatan senjata jangka panjang, akan tetapi Israel maupun Hamas sama-sama kekeh menyatakan niat mereka untuk terus melanjutkan perang.

Pada hari Kamis, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida mengatakan pejuang Palestina tetap siap menghadapi pasukan Israel selama perang berlanjut.

Dia juga menegaskan bahwa pejuang Palestina akan menyerukan perlawanan terhadap pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Sementara dari pihak Israel, Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyebut kesepakatan gencatan senjata merupakan jeda sementara bukan akhir dari perang.

Baca Juga: Hamas dan Israel Sepakat Hentikan Aktivitas Militer, Kepala Negosiator Qatar: Tidak Akan Ada Serangan Apapun

Ia mengatakan perang di Jalur Gaza akan berlanjut secara intens, bahkan pasukan Israel akan menciptakan tekanan untuk membawa kembali sandera dalam jumlah lebih banyak.

"Jeda singkat… yang pada akhirnya pertempuran akan terus berlanjut secara intens, dan kami akan menciptakan tekanan untuk membawa kembali lebih banyak sandera” dalam wawancara dengan unit operasi khusus angkatan laut pada hari Kamis seperti dikutip dari Al-Jazeera.

Pekan ini, Netanyahu juga menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata merupakan jeda, bukannya akhir perang.

Netanyahu pun bertekad melanjutkan perang sampai Israel mendapatkan ap yang diinginkan.

Baca Juga: 7 Taman di Kota Tangerang yang Bagus dan Indah, Ini Alamatnya

“Kami sedang berperang, dan kami akan melanjutkan perang,” katanya. “Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami," tegas Netanyahu.

Jika kesepakatan senjata Israel-Hamas tak memuat kesepakatan terkait penghentian perang di Jalur Gaza, lantas apa saja isi perjanjiannya dan kapan dimulai?

Di bawah ini PikiranRakyat-Depok.com telah merangkumnya sebagaimana dikutip dari Al-Jazeera.

Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas

Baca Juga: 8 Warung Bakso Hits di Bondowoso, Rasanya Enak Tiada Lawan, Berikut Alamat, Jadwal Buka, dan Ratingnya

1. Gencatan Berlangsung 4 Hari

Gencatan senjata Israel-Hamas akan berlangsung empat hari dimulai pada Jumat pagi.

Mediator Qatar telah mengumumkan bahwa gencatan senjata selama empat hari antara Israel dan kelompok Palestina Hamas yang berbasis di Jalur Gaza, akan dimulai pada pukul 7 pagi waktu setempat (05:00 GMT) pada hari Jumat.

Majed al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri di Qatar, yang memainkan peran penting dalam mediasi antara kedua belah pihak, mengatakan bahwa gencatan senjata akan mulai berlaku pada pukul 7 pagi (05:00 GMT) pada hari Jumat.

Baca Juga: Cara Daftar Penerima BLT El Nino 2023 dan Cara Cek Nama Penerima Online Lewat HP

2. Pertukaran Pembebasan Sandera Israel dan Tahanan Palestina

Isi kesepakatan gencatan senjata juga memuat adanya pertukaran pembebasan sandera Israel dan kaum perempuan beserta anak-anak warga Palestina yang ditahan Israel.

Selama empat hari, Hamas akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak, dari sekitar 240 orang yang ditawan oleh kelompok tersebut dalam serangannya di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Sebaliknya, Israel akan membebaskan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Baca Juga: Hamas dan Israel Sepakat Hentikan Aktivitas Militer, Kepala Negosiator Qatar: Tidak Akan Ada Serangan Apapun

Palestina menganggap warganya yang ditahan tersebut sebagai korban pendudukan Israel yang dijebloskan ke dalam penjara tanpa proses hukum yang layak.

3. Pembebasan Tahanan Palestina Gelombang Pertama Dimulai Hari Jumat Pukul 8 Malam Waktu Setempat

Radio Tentara Israel mengatakan gelombang pertama yang terdiri dari 39 tahanan Palestina akan dibebaskan sekitar jam 8 malam (18:00 GMT) pada hari Jumat, dan ini hanya akan terjadi jika sandera yang ditahan di Gaza berada di wilayah Israel.

Israel mengatakan bahwa jeda akan diperpanjang satu hari untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, 25 November 2023: Kesuksesan Akan Ada Dalam Setiap Langkahmu

Berdasarkan pernyataan dari pihak Qatar, proses pertukaran tersebut akan difasilitasi oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) yang akan bekerja di Jalur Gaza.

4. Tidak Ada Aktivitas Militer Selama Gencatan Senjata Berlangsung

Ketika ditanya tentang status aktivitas bersenjata berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, kepala perundingan Qatar Mohammed Al-Khulaifi mengatakan “tidak ada serangan apa pun” yang akan terjadi.

“Tidak ada gerakan militer, tidak ada ekspansi, tidak ada apa-apa,” tegasnya.

Baca Juga: Hamas dan Israel Sepakat Hentikan Aktivitas Militer, Kepala Negosiator Qatar: Tidak Akan Ada Serangan Apapun

Hamas mengatakan bahwa Israel setuju menghentikan lalu lintas udara di Gaza utara dan Selatan mulai pukul 10 pagi (08:00 GMT) hingga pukul 16:00 (14:00 GMT) setiap hari selama keseluruhan gencatan senjata.

Kelompok militer Palestina tersebut mengatakan bahwa Israel setuju untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di Gaza, dan bahwa orang-orang dapat bergerak bebas di sepanjang Jalan Salah al-Din, jalan utama di mana banyak warga Palestina meninggalkan Gaza utara, tempat Israel melancarkan invasi darat.

Hamas juga mengatakan bahwa sayap bersenjatanya dan semua “faksi Palestina” lainnya akan menghentikan “semua aktivitas militer” ketika gencatan senjata mulai berlaku.

5. Mengizinkan Masuknya Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza

Baca Juga: Qatar Berharap Gencatan Senjata Mengarah pada Perdamaian yang Komprehensif dan Adil

Poin kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas lainnya yakni mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Menurut Hamas, 200 truk bantuan dan empat truk bahan bakar akan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari.

Kesepakatan itu tentu membawa angin segar bagi warga sipil Palestina yang terhuyung-huyung dari krisis kemanusiaan akibat pemboman Israel selama berminggu-minggu dan pembatasan keras terhadap akses terhadap makanan, bahan bakar, listrik dan air.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler