Baru Menikah Sepekan, Seorang Istri Gugat sang Suami yang Ketahuan Miskin

14 September 2020, 21:35 WIB
Ilustrasi suami-istri bercerai.* /Pixabay./

PR DEPOK - Seorang wanita di Pakistan menuntut cerai sang suami yang baru menikah dengan dirinya selama satu minggu.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, penyebab dari wanita yang diketahui bernama Rabia Kanwal menggugat cerai lantaran sang suami yang berasal dari Tiongkok nyatanya seorang pria miskin.

Sebelumnya, Rabia Kanwal dijodohkan oleh orang tuanya melalui jasa makelar dengan seorang pria muslim pada Februari 2019 lalu.

Baca Juga: Genap Berusia 26 Tahun, RM BTS Berdonasi Buku Seni Untuk Anak-Anak Sekolah Senilai 84.200 Dolar

Pada pertemuan pertama, orang tua Rabia Kanwal meyakini bahwa pria pilihanya tersebut adalah seorang yang kaya raya dan mampu memberikan masa depan yang nyaman dan jauh dari kesulitan bagi putri mereka.

Untuk diketahui, perjodohan adalah suatu hal yang lumrah dilakukan oleh orang-orang di Pakistan. Tetapi kali ini tidak biasa.

Rabia Kanwal yang disebutkan berusia 22 tahun dan tinggal di lingkungan miskin Kota Gujranwala, Provinsi Timur Punjab, mengaku senang lantaran akan dipersunting seorang pria kaya raya.

Keyakinan Rabia Kanwal untuk dijodohkan yakni setelah pengantin pria mengaku adalah seorang pengusaha peternakan unggas yang memiliki kekayaan berlimpah.

Baca Juga: Ironi Subsidi Kuota Internet, Tak Sampai 50 Persen dari 44 Juta Siswa Punya Ponsel untuk Jalani PJJ

Setelah pertemuan pertama mereka, hubungan keduanya melakukan pendekatan selama berbulan-bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

Selama berkomunikasi, Rabia Kanwal dan sang suami dilaporkan selalu menggunakan aplikasi terjemarahn Mandarin-Urdu.

Usai menjalani pernikahan, Rabia Kanwal diboyong sang suami yang diketahui bernama Zhang Shuchen ke negara asalnya, Tiongkok.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari New York Times, Senin 14 September 2020, selama empat jam perjalanan, Rabia Kanwal dan sang suami tiba di Desa Dongzhang di Provinsi Shandong, Tiongkok.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ditusuk, MPR Desak DPR dan Pemerintah untuk Sahkan UU Perlindungan Tokoh Agama

Alih-alih melihat lahan peternakan luas yang dimiliki sang suami, Rabia Kanwal justru hanya melihat satu ladang yang dinilai sangat sederhana.

Selain itu, dilaporkan juga bahwa suami Rabia Kanwal juga hanya tinggal di rumah petak bersama orang tuanya beserta kedua saudara kandung laki-lakinya.

"Dia (Zhang Shuchen) adalah seorang petani yang miskin tidak kaya raya. Lebih buruk lagi, dia bukan seorang Muslim," ucap Rabia Kanwal.

Bahkan Rabia Kanwal menyebutkan kondisi rumah sang suami tidak memiliki toilet yang layak untuk digunakan.

Baca Juga: PDIP Sindir Anies Baswedan Soal PSBB, Pakar Politik: Serupa Saat SBY Menjabat, Tidak Diapresiasi

"Saya menjadi gelisah dan mulai menangis," ujarnya.

Sejak melihat kenyataan tersebut, Rabia Kanwal menduga bahwa Zhang Shuchen telah memalsukan identitasnya kepada dirinya beserta keluarganya.

Zhang Shuchen langsung memberikan klarifikasi kepada awak media, ia mengaku bahwa telah menyukai Rabia Kanwal di saat pertemuan pertama mereka.

Lebih lanjut, Zhang Shuchen mengaku juga bahwa dirinya bukan seorang Muslim, meskipun ia telah masuk Islam di atas kertas.

Baca Juga: Tersisa 2 Minggu Lagi untuk Hindari Resesi, Joko Widodo: Percepat Bantuan Sosial untuk Masyarakat

"Saya membayar seorang makelar Tiongkok untuk melakukan perjalanan ke Pakistan demi memboyong pengantin wanita ke sini (Tiongkok)," ucap Zhang Shuchen.

Sementara itu, usai mengetahui sang suami berbohong, Rabia Kanwal meminta bantuan Kedutaan Besar (Kedubes) Pakistan untuk kembali ke negara asalnya.

Hanya berselang beberapa hari dari permintaannya tersebut, Rabia Kanwal kembali ke rumahnya dan dengan cepat menggugat cerai Zhang Shuchen.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler