Dituding Menyebar Teori Anti Vaksin, Joe Biden: Saya Percaya Vaksin, Tapi Tak Percaya Donald Trump

17 September 2020, 08:52 WIB
Donald Trump dan Joe Biden.* /

PR DEPOK – Kandidat Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, menyangkal bahwa dirinya telah menyebarkan ketakutan tentang keamanan vaksin Covid-19.

Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, Donald Trump menuding Joe Biden telah menyebarkan ketakutan pada masyarakat terkait keamanan vaksin, serta mendesaknya untuk tunduk pada para ilmuwan dan tidak terburu-buru meluncurkan penawar Covid-19 itu.

“Biar saya perjelas, saya percaya vaksin, saya percaya ilmuwan, tapi saya tidak percaya Donald Trump,” ujar Joe Biden.

Joe Biden memperingatkan untuk tidak terburu-buru mengeluarkan vaksin yang belum selesai menjelang Pilpres yang dijadwalkan pada 3 November 2020 mendatang.

Baca Juga: Kota Depok Diprediksi Alami Kondisi Cuaca Bervariasi

Menanggapi pernyataan ini, Donald Trump menilai bahwa Joe Biden dan kampanyenya memicu keraguan masyarakat AS tentang kemanjuran vaksin.

Ia mengatakan bahwa pesaingnya dalam Pilpres kali ini harus berhenti menyebarluaskan “teori anti-vaksin”.

“Mereka membahayakan nyawa orang, Anda tidak bisa melakukan itu,” tutur Donald Trump yang memprediksi bahwa 100 juta dosis vaksin coronavirus dapat segera didistribusikan di akhir tahun 2020.

Berdasarkan data di Amerika Serikat, Covid-19 telah menyebabkan setidaknya 195.000 kematian.

Angka kematian ini menjadi yang tertinggi di seluruh dunia.

Baca Juga: Viral Wanita Gunting Bendera Merah Putih, Politisi Ingatkan Pahlawan yang Gugur Demi Kemerdekaan RI

Selain itu, Covid-19 juga telah membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, sehingga kondisi tersebut menjadi isu sentral dalam kampanye presiden.

Donald Trump mengaku bahwa ia telah berulang kali meremehkan risiko Covid-19, terutama saat awal pandemi.

Sikapnya kala itu kemudian menuai kritik karena Donald Trump mengabaikan peringatan para ilmuwan dan pejabat kesehatan.

Sementara itu, Joe Biden yang menyuarakan tentang vaksin ini di markasnya Wilmington, Delaware, pada Rabu 16 September 2020, menganggap bahwa vaksin semacam itu baru bisa disetujui setelah mengikuti standar keamanan yang ketat.

“Terobosan ilmiah tidak peduli tentang kalender seperti halnya virus. Mereka pasti tidak mengikuti siklus pemilu, dan waktu mereka, persetujuan dan distribusinya, jangan pernah terdistorsi oleh pertimbangan politik,” tutur Joe Biden.

Baca Juga: BMKG: Waspada Sejumlah Wilayah Jawa Barat Kembali Berpotensi Dilanda Angin Kencang

Menanggapi kekhawatiran Joe Biden ini, salah seorang Perwakilan Republik yang juga berprofesi sebagai dokter sekaligus pendukung Donald Trump, Brad Wenstrup menepis pendapat kandidat Partai Demokrat itu.

Wenstrup mengatakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Food and Drug Administration (FDA) akan memastikan keamanan setiap vaksin baru yang diproduksi.

“Kami yakin FDA tidak akan menyetujui sesuatu yang tidak aman dan tidak efektif,” ujar Wenstrup.

Joe Biden, yang memimpin suara dalam jajak pendapat nasional juga mempertanyakan kemungkinan Donald Trump menekan badan-badan kesehatan seperti FDA untuk menandatangani vaksin guna meningkatkan prospek pemilihannya kembali.

“Harus ada transparansi total, sehingga ilmuwan di luar pemerintah tahu apa yang disetujui. Maksud saya, percayalah pada ilmuwan,” tutur Joe Biden.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler