Menentang Pembentukan Negara Palestina, Netanyahu Inginkan Kontrol Keamanan atas Seluruh Wilayah Gaza

21 Januari 2024, 09:33 WIB
Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu saat menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 10 Desember 2023. / REUTERS/Ronen Zvulun/

PR DEPOK – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menentang pernyataan Presiden AS Joe Biden tentang pembentukan negara Palestina setelah perang melawan Hamas di Gaza berakhir.

Biden sebelumnya mengungkapkan bahwa dia berbicara dengan Netanyahu tentang kemungkinan solusi untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka, dan menyarankan satu jalan yang bisa melibatkan pemerintahan non-militer.

“Dalam percakapannya dengan Presiden Biden, Perdana Menteri Netanyahu menegaskan kembali kebijakannya bahwa setelah Hamas dihancurkan, Israel harus mempertahankan kendali keamanan atas Gaza untuk memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, sebuah persyaratan yang bertentangan dengan tuntutan kedaulatan Palestina,” kata sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri Israel.

Baca Juga: Juara Pol Ini 6 Warung Bakso Terenak dan Mantap di Surabaya, Sing Arek-arek Disini Monggo Mampir

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia, ketika diminta untuk mengklarifikasi apakah Netanyahu menentang bentuk negara Palestina apa pun, kantornya tidak segera memberikan tanggapan.

Panggilan telepon Biden dengan Netanyahu adalah yang pertama dalam hampir sebulan, menurut Gedung Putih. Ketika ditanya apakah solusi dua negara tidak mungkin ketika Netanyahu masih menjabat, Biden menjawab bukan.

Dia mengatakan Netanyahu tidak menentang semua solusi dua negara, dan ada beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan.

Baca Juga: Daftar 7 Rumah Makan di Boyolali dengan Rating Tinggi, Pilihan Tepat untuk Liburan Bersama Keluarga!

Netanyahu tidak lagi melakukan penolakan langsung dan eksplisit terhadap pembentukan negara Palestina.

"Dengan kesepakatan atau tanpa kesepakatan, Israel harus memiliki kontrol keamanan atas seluruh wilayah Barat Sungai Yordan. Itu syarat yang perlu. Ini bertentangan dengan prinsip kedaulatan tapi apa yang bisa Anda lakukan," kata pernyataannya.

AS mendukung perundingan perdamaian menuju apa yang disebut solusi dua negara yang akan membuat Israel hidup berdampingan dengan negara Palestina di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang runtuh satu dekade lalu.

Baca Juga: Aziieb! 5 Rekomendasi Sate Kambing Terlezat di Wonogiri, Dagingnya Empuk Banget

Pada hari Kamis, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan keamanan jangka panjang Israel dan tantangan jangka pendek dalam membangun kembali Gaza tanpa pembentukan negara Palestina.

Miller mengatakan Israel mempunyai peluang saat ini karena negara-negara di kawasan siap memberikan jaminan keamanan kepada Israel.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler