PR DEPOK – Google yang memecat ribuan pekerjanya telah memantik aksi protes karyawan yang masih bertahan. Total tahun lalu dengan tahun ini, ada 15.000 karyawan telah dipecat.
Diane Hirsh Theriault, seorang insinyur perangkat lunak Google salah satunya yang melontarkan protes.
Melalui Linkedeln, Diane mengklaim bahwa memecat sejumlah karyawan justru telah merusak kekayaan institusional dalam perusahaan.
"Memecat orang secara acak" dan merusak kekayaan pengetahuan institusional dalam perusahaan. Theriault menyoroti dampak merugikan pada "tim yang berfungsi sempurna" dan menyesalkan hilangnya lingkungan kerja yang dulunya "ajaib" di Google,” tulisnya seperi dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari India Today pada Senin, 22 Januari 2024.
Insinyur perangkat lunak ini juga menyuarakan keprihatinan tentang "rasa nihilisme yang meluas" di dalam perusahaan karena banyak karyawan yang mengadopsi pola pikir hanya melakukan pekerjaan mereka sampai mereka dipecat.
Ketidakpuasan tersebut dilaporkan meluas ke protes terorganisir, dimana Serikat Pekerja Alfabet merencanakan demonstrasi di lima kampus Google di seluruh Amerika Serikat.
Baca Juga: Sinopsis Captivating the King, Drama Kolosal tentang Politik dan Perebutan Tahta Kerajaan
Para pengunjuk rasa bertujuan untuk menentang apa yang mereka anggap sebagai "pokok pembicaraan palsu" yang digunakan oleh Google untuk membenarkan proses pengambilan keputusannya.
Stephen McMurtry, seorang insinyur perangkat lunak senior dan ketua komunikasi dari Serikat Pekerja Alfabet, PHK tersebut menyebabkan kekacauan di tempat kerja, yang menyebabkan peningkatan beban kerja dan meluasnya kecemasan di kalangan karyawan.
"Rekan-rekan kami benar-benar marah dan frustasi dibandingkan sebelumnya ketika kami melihat Google memprioritaskan efisiensi dibandingkan orang-orang yang bertanggung jawab atas kesuksesan perusahaan yang berkelanjutan dan luar biasa," kata McMurtry.
Protes ini bertujuan untuk menarik perhatian terhadap kerugian manusia akibat PHK dan untuk mengadvokasi pendekatan yang lebih berbelas kasih terhadap manajemen tenaga kerja.***