Liput Kondisi Covid-19 di Wuhan yang Sebenarnya, Jurnalis Warga Dilaporkan Menghilang Sejak Februari

24 September 2020, 20:59 WIB
Jurnalis warga asal Tiongkok, Chen Qiushi dilaporkan telah menghilang saat melaporkan virus corona di Wuhan, Tiongkok, pada Februari 2020 lalu.* /AP./

PR DEPOK - Kabar mengejutkan datang dari Tiongkok, setelah seorang jurnalis warga dilaporkan menghilang pada bulan Februari lalu.

Diketahui sang jurnalis ditangkap saat melaporkan tanggapan awal Tiongkok terhadap pandemi Covid-19 yang awal ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian, salah seorang rekannya melaporkan bahwa sang jurnalis warga itu telah ditahan oleh otoritas negeri Tirai Bambu julukan Tiongkok.

Baca Juga: Muak dengan Ungkapan Gatot Soal PKI, MAS: Tegas Tolak Segala Bentuk Gerakan Politik KAMI di Surabaya

Dikabarkan sang jurnalis warga bernama Chen Qiushi, dirinya dikabarkan merupakan mantan pengacara. Sejauh ini Chen Qiushi telah melaporkan dari jalanan dan rumah sakit Wuhan sejak 23 Januari, dan hilangnya sang jurnalis memicu tuduhan bahwa pemerintah Tiongkok telah menangkap sang jurnalis dan pelapor.

Lebih lanjut dilaporkan bahwa otoritas Tiongkok tidak memberi rincian keberadaan atau kondisinya saat ini, namun ibunya mengatakan tidak lama setelah dia menghilang bahwa dia telah dikarantina secara paksa.

Dalam video streaming langsung YouTube, teman Chen yang juga seorang bintang seni bela diri campuran Xu Xiaodong mengatakan bahwa Chen dalam keadaan sehat, namun dilaporkan masih dalam bawah pengawasan departemen pemerintah tertentu di Qindao, Shandong, meskipun pihak berwenang mengatakan dia tidak akan dituntut.

Lebih lanjut, Xu mengatakan bahwa pihak berwenang telah memutuskan bahwa sang jurnalis tidak akan ada penuntutan untuk saat ini, setelah penyelidikan di Tiongkok, Hong Kong, dan Jepang menemukan Qiushi tidak berusaha menghasut siapa pun atau berhubungan dengan kelompok oposisi luar negeri.

Baca Juga: Pelaku Pemerkosaan Anak Dihukum Cambuk 169 Kali, Hitungan ke-52 Nyerah karena Kesakitan

Lebih lanjut dikabarkan adanya laporan yang saling bertentangan mengenai apakah Qiushi sekarang dalam tahanan, tinggal bersama orang tuanya di bawah pengawasan, atau di bawah pengawasan di lokasi yang ditentukan seperti suatu bentuk penahanan rahasia Tiongkok yang memungkinkan pihak berwenang menahan seseorang selama enam bulan tanpa dakwaan.

Lebih lanjut seorang teman Chen mengatakan mereka hanya yakin bahwa Chen tidak bebas.

Chen merupakan salah seorang dari beberapa jurnalis warga yang ditangkap oleh pihak berwenang setelah melaporkan wabah yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok.

Diketahui Li Zehua pergi ke Wuhan untuk melapor setelah hilangnya Chen, dikabarkan hilang pada awal Februari tetapi dibebaskan pada April.

Baca Juga: Jam Iklim Prediksi Usia Bumi Tinggal 7 Tahun Lagi, NASA: Akan Ada Gelombang Panas Ekstrem

Selain itu Fang Bin, yang merupakan seorang warga Wuhan yang juga dilaporkan hilang pada saat yang sama dan tidak terlihat lagi sejak saat itu. Warganet berkumpul di sekitar lokasi hilangnya sang jurnalis, khususnya Chen, yang diambil pada hari yang sama ketika dokter whistleblower, Li Wenliang, meninggal karena menanggulangi Covid-19.

Dilaporkan Partai Komunis Tiongkok (PKC), yang dipimpin oleh presiden, Xi Jinping, telah mengambil tindakan tegas terhadap suara-suara oposisi dan pembangkang.

Lebih lanjut santer diberitkan bahwa pad Minggu ini Ren Zhiqiang, mantan taipan real estate dan kritikus Xi, dijatuhi hukuman 18 tahun penjara karena korupsi, tuduhan yang menurut kelompok hak asasi manusia digunakan oleh PKC untuk membungkam perbedaan pendapat.

Diketahui Ren diselidiki pada bulan April karena pelanggaran serius terhadap disiplin dan hukum, hanya beberapa minggu berselang setelah dia menghilang paska penerbitan esai di mana dia menilai dalam esai yang ia suarakan yakni Xi menurutnya adalah badut atas penanganannya terhadap wabah virus corona.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler