HRD Tak Tega Tolak Lamaran Kerja Pria yang Wawancara Diganggu Anak karena Tinggal di Kamar Sempit

26 September 2020, 22:24 WIB
ILUSTRASI wawancara kerja.* /Pixabay

PR DEPOK – Hidup di era yang didukung oleh kemajuan teknologi, perkembangan media sosial menjadi salah satu tren yang berkembang semakin pesat.

Selain untuk menjalin relasi dengan orang lain media sosial juga bisa menjadi sarana untuk mencari pekerjaan, salah satunya melalui LinkedIn.

LinkedIn adalah sebuah platform yang dikembangkan perusahaan di Amerika Serikat diperuntukkan bagi kalangan profesional.

Linkedln memfasilitasi perusahaan dalam mengiklankan lowongan kerja maupun bagi seseorang yang sedang mencari pekerjaan.

Dalam LinkedIn kerap kali seorang recruiter ataupun user bahkan pencari kerja kerap mengunggah pengalaman saat wawancara.

Baca Juga: Febri Diansyah Mundur dari KPK, Novel Baswedan Singgung Soal Kesungguhan Pemerintah Berantas Korupsi

Salah satu unggahan LinkedIn yang menarik perhatian media sosial akhir-akhir ini yakni ulasan singkat saat salah satu user dengan akun Ben Ramedani, seorang Managing Director perusahaan teknologi di Toronto, Kanada menceritakan pengalaman menariknya.

Ben menceritakan saat ia harus mewawancarai salah satu kandidat pencari kerja secara daring menggunakan aplikasi Skype.

Selama wawancara berlangsung, Ben terganggu dengan suara bising dari ruang wawancara kandidat wawancara.

Terdengar suara anak kecil yang terkesan rewel dengan suara tangisannya serta suara seorang wanita yang berbicara pada anak kecil tersebut.

Seketika ia pun sedikit kecewa. Ia mengharapkan kandidat pencari kerja untuk lebih profesional dalam sesi wawancara kerja itu.

Baca Juga: Gatot Sebut Akan Ada Pertumpahan Darah Bila RUU HIP Disahkan, IPR: Mungkin Benar, Bahkan Antar Grup

Kandidat wawancara tersebut tampaknya sadar bahwa Ben merasa tidak nyaman. Kandidat itu kemudian mulai tergagap dan tidak tenang saat menjawab pertanyaan Ben.

Di akhir sesi, Ben mengatakan ia tidak terkesan dengan cara kandidat tersebut saat wawancara berlangsung.

Kandidat itu pun menangis dan menceritakan kondisinya serta keluarganya.

“Maafkan saya, pak. Saya tinggal dalam satu kamar sempit dengan keluarga saya. Tidak ada tempat bagi mereka untuk tinggal.”

“Kami dulu tinggal di apartemen yang lebih besar sebelum saya kehilangan pekerjaan tiga tahun lalu"

"Hanya ini (kamar sempit) yang mampu saya beli sebagai rumah tinggal keluarga saya. Saya telah mengecewakan keluarga saya,” ujar kandidat itu seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Mengetahui alasan di balik peristiwa itu, Ben mendadak ikut merasakan pilu yang dialami kandidat tersebut.

Baca Juga: Tak Cukup Olahraga dan Istirahat, Jaga Imunitas Tubuh dengan Konsumsi 5 Makanan Multivitamin Berikut

Ia tidak tahu jika kandidat itu sedang melalui masa-masa sulit. 

Ben kemudian meminta maaf dan tetap menyemangati kandidat itu karena telah mencoba yang terbaik dalam sesi wawancara.

Ben juga menawarkan kontrak kerja yang bisa dimulai bulan depan.

Kandidat itu sempat tak percaya sambil teriak kegirangan dan berkata pada istrinya bahwa ia telah mendapatkan pekerjaan.

Sang istri pun datang dan memeluk kandidat tersebut.

Dari pengalaman itu Ben belajar untuk tidak cepat menilai seseorang.

Di akhir unggahan Ben menuliskan kalimat, “Mari kita coba membuat seseorang tersenyum #menjadimanusia".

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Surat yang Memuat Informasi Jatah Khusus CPNS Ditandatangani oleh Tjahjo Kumolo

Unggahan tersebut sempat mendudiki deretan trending topic di Twitter dengan kata Linkedin dan direspon lebih dari 277.000 pengguna di seluruh dunia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: LinkedIn

Tags

Terkini

Terpopuler