Sempat Jadi Sandera Kelompok Abu Sayyaf, Seorang WNI Tewas Usai Terjadi Kontak Senjata di Filipina

30 September 2020, 20:35 WIB
Ilustrasi sandera. /Pixabay

PR DEPOK – Seorang sandera berkewarganegaraan Indonesia berinisial LB dilaporkan meninggal dunia usai ada di lokasi kontak senjata yang melibatkan aparat keamanan Filipina dengan kelompok Abu Sayyaf di Kota Patikul, Provinsi Sulu.

LB diketahui sempat disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sebelum akhirnya tewas terkena senjata saat kericuhan terjadi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah LB diterbangkan dari Sulu ke Zamboanga pada Rabu 30 September 2020 pukul 08.00 waktu setempat.

Jenazah diterbangkan dengan menggunakan pesawat militer Filipina kemidian langsung dibawa ke rumah duka Zamboanga.

Baca Juga: Agar Tak Berbenturan, Pakar Ungkap Perbedaan Kelola Uang Pribadi dan Bisnis di Kalangan Pengusaha

“Atas nama pemerintah, saya ingin menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya WNI tersebut,” tutur Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

LB merupakan satu dari lima WNI yang diculik saat mereka tengah menangkap ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia, menggunakan kapal kayu pada 16 Januari lalu.

Korban yang teridentifikasi bernama Laa Baa berusia 32 tahun dibawa oleh enam orang penculik bertopeng menuju ke perairan Filipina.

WNI yang berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara itu kemudian disandera oleh penculik bersama dengan empat orang lainnya, yakni Arsyad bin Dahlan (42), Arizal Kastamiran (29), Riswanto bin Haryono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).

Baca Juga: Soal Tragedi G30SPKI, Muncul Firasat Buruk MT Haryono Saat Prajurit Tjakrabirawa Datangi Kediamannya

“Kita akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas Filipina mengenai nasib empat sandera lainnya,” ujar Retno Marsudi menambahkan.

Menteri Luar Negeri RI itu juga mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Filipina telah berkomitmen untuk menemukan dan melakukan penyelamatan WNI yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Sementara itu, kelompok Abu Sayyaf adalah kelompok separatis kecil yang terdiri dari milisi yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina yakni Jolo, Basilan, dan Mindanao.

Kelompok ini juga dikenal dengan nama Al Harakat Al Islamiyya, dilaporkan kerap melakukan pengeboman, pembunuhan, penculikan, dan pemerasan.

Aksi-aksi keji ini dilakukan sebagai upaya mendirikan negara Muslim.

Baca Juga: Tak Kunci Pintu Saat Isi Bahan Bakar, Mobil Wanita Ini Seketika 'Lenyap' Dibawa Kabur Orang Asing

Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, bekerja sama dengan pemerintah Filipina dalam upaya pembebasan lima orang WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler