Israel Tingkatkan Serangan di Rafah, Lima Serangan Udara Dilaporkan dalam Satu Hari

26 April 2024, 10:45 WIB
Serangan Israel terhadap sebuah masjid, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas, di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, pada 12 Februari 2024. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa./

PR DEPOK – Israel meningkatkan serangan udara mereka di Rafah setelah mengatakan pihaknya akan mengevakuasi warga sipil dari kota Gaza selatan tersebut.

Petugas medis di daerah kantong Palestina itu terkepung melaporkan lima serangan udara Israel di Rafah pada Kamis pagi, 25 April 2024, yang menghantam sedikitnya tiga rumah, menewaskan sedikitnya enam orang termasuk seorang jurnalis lokal.

“Kami takut dengan apa yang akan terjadi di Rafah. Tingkat kewaspadaan sangat tinggi,” kata Ibrahim Khraishi, duta besar Palestina untuk PBB, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Baca Juga: Rp300.000 Bakal Cair dari KLJ Tahap 2 2024, Intip Info Terupdate di Sini

“Beberapa orang pergi, mereka takut dengan keluarga mereka, tapi ke mana mereka bisa pergi? Mereka tidak diizinkan pergi ke utara sehingga dikurung di wilayah yang sangat kecil,” lanjutnya.

Jalur Gaza memiliki panjang sekitar 40 km dan lebar antara 5 km hingga 12 km dan merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia.

Pada bulan ketujuh perang, pasukan Israel juga kembali membombardir wilayah utara dan tengah wilayah kantong tersebut, serta timur Khan Younis di selatan. Tujuan Israel adalah untuk menghancurkan Hamas, meskipun tidak jelas bagaimana mereka akan melakukannya.

Baca Juga: Bulog Nantikan Arahan untuk Program Makan Siang Gratis

Sebuah tim PBB yang mengunjungi lokasi persiapan dan dermaga untuk operasi bantuan maritim terpaksa berlindung di bunker pada hari Rabu setelah daerah tersebut diserang.

Mereka berada di sana selama beberapa waktu, tetapi tidak ada yang terluka.

Korban Warga Palestina

Baca Juga: Cari Bakso Ternikmat di Kediri? 6 Kedai Berikut Jadi yang Paling Dikenal Luas

Israel telah membunuh sedikitnya 34.305 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza pada hari Kamis. Serangan tersebut telah menghancurkan sebagian besar daerah perkotaan, menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi dan meninggalkan banyak orang dengan sedikit makanan, air atau perawatan medis.

Seorang pakar PBB yang berbicara setelah kunjungan ke Yordania dan Mesir mengatakan bahwa lembaga-lembaga bantuan melihat adanya peningkatan jumlah pasien yang menderita kekurangan makanan akut di wilayah kantong tersebut.

“Apa yang saya lihat di sini sungguh membuat trauma. Pasien-pasien yang sebelumnya tiba di Mesir dengan gejala-gejala ledakan dan cedera akibat perang lainnya, kini bergabung dengan semakin banyak pasien, seringkali anak-anak, dengan penyakit kronis dan kekurangan gizi parah,” ujar Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Pendudukan.

Baca Juga: Rekomendasi Hotel di Bandung yang Dekat Pusat Perbelanjaan, Ada yang Dekat Alun-Alun

Israel membalas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 253 orang disandera, menurut penghitungan Israel. Hamas yang didukung Iran bersumpah akan menghancurkan Israel karena pendudukannya di wilayah Palestina.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler