Sempat Kritis dan Dirawat, Bayi Usia 1 Hari Dinyatakan Tewas Diserang Anjing Peliharaan

28 Oktober 2020, 13:37 WIB
Ilustrasi anjing jenis doberman. /Pixabay/Alexis_Foto/

PR DEPOK – Anjing kerap dianggap sebagai sahabat manusia yang paling setia dan pintar. Hewan ini menjadi salah satu hewan favorit untuk dijadikan peliharaan.

Akan tetapi, anjing terkadang bisa bertindak tak terkontrol, terlebih jika ia berada dalam situasi yang membahayakan dirinya. Seperti insiden serangan anjing yang terjadi pada seorang bayi hingga tewas.

Bayi yang baru berumur satu hari meninggal dunia usai diserang secara brutal oleh seekor anjing peliharaan di sebuah rumah di pinggiran Kota Hamilton, Enderley, Selandia Baru.

Baca Juga: Emmanuel Macron Benarkan Tampilan Kartun Nabi, Pemimpin Chechnya: Teroris Terinspirasi oleh Anda

Bayi yang baru dilahirkan tersebut sempat mengalami kondisi kritis akibat serangan anjing sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.

Menurut keterangan pihak kepolisian Selandia Baru, bayi tersebut dilarikan pada pukul 19.00 malam waktu setempat usai digigit anjing pada Minggu malam. Sang bayi malang dilarikan dengan menggunakan ambulan St Johns menuju rumah sakit Waikato.

“Masalah ini akan dirujuk ke koroner,” ungkap juru bicara kepolisian Selandia Baru, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Bayi tersebut langsung mendapatkan perawatan dari staf rumah sakit dan ditempatkan di Unit Perawatan Intensif Neonatal. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum mengungkap jenis kelamin dari sang bayi ataupun jenis anjing yang menyerangnya.

Baca Juga: Charlie Hebdo Terbitkan Kartun yang Diduga Hina Erdogan, Turki Sebut Ulah Gerakan Anti-Islam Macron

Akibat dari serangan yang menewaskan bayi yang baru berusia satu hari itu, anjing itu ditangkap dan diamankan di fasilitas pengendalian hewan Dewan Kota Hamilton.

Disampaikan oleh Dewan Kota Hamilton, Susan Stanford, menyampaikan bahwa keputusan terkait masa depan anjing yang menyerang bayi tersebut belum dibuat.

“Staf mengambil anjing itu dan sekarang diamankan di fasilitas pengendalian hewan dewan,” ujar Susan Stanford.

Sementara itu, keputusan lebih lanjut mengenai anjing tersebut akan diinformasikan setelah penyelidikan oleh polisi yang masih berjalan.

Baca Juga: Tak Akan Hentikan Pengesahan UU Cipta Kerja, Agung Laksono Sebut Pemerintah Terbuka untuk Berdialog

“Ini adalah masa traumatis bagi semua yang terlibat dan pikiran kami tertuju pada keluarga dan semua yang terlibat,” lanjut Susan.

Untuk diketahui, data yang diperoleh Kementerian Kesehatan Selandia Baru menunjukkan terdapat 4.958 serangan anjing yang mengakibatkan korban harus dirawat inap pada tahun 2004 hingga 2014.

Dari angka ini, penelitian menemukan bahwa sebagian besar serangan terjadi di rumah, dengan korban paling rentan yakni anak-anak di bawah usia 10 tahun.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler