3 Orang Tewas dalam Serangan Gereja di Nice, Prancis Tingkatkan Keamanan ke Level Tertinggi

30 Oktober 2020, 09:10 WIB
Ilustrasi Bendera Prancis. /pixabay.com/Jon450

PR DEPOK - Seorang pria bersenjatakan pisau telah menyerang orang-orang di sebuah gereja di Nice, Prancis pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Akibat penyerangan ini 3 orang dinyatakan tewas.

Walikota Nice Christian Estrosi mengungkapkan situasi yang terjadi saat penyerangan berlangsung.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Budi Karya Sumadi Imbau Sebagian Masyarakat Kembali Lebih Cepat

"Dalam serangan itu pelaku mengulang tanpa henti kata-kata “Allahu Akbar!," kata Estrosi seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari AP News Jumat, 30 Oktober 2020.

Hal tersebut mendorong pemerintah untuk menaikkan status siaga keamanannya ke tingkat tertinggi, beberapa jam sebelum penguncian virus corona secara nasional.

Diketahui, serangan di kota Nice di Mediterania adalah yang ketiga kalinya dalam dua bulan terakhir yang terjadi di Prancis.

Baca Juga: Soal Penanganan Virus Corona, Satgas Covid-19 Klaim Indonesia Lebih Baik dari Rata-Rata Dunia

Atas sejumlah penyerangan yang terjadi, pihak berwenang dikaitkan dengan ekstremis Muslim, termasuk pemenggalan kepala seorang guru beberapa waktu lalu.

Peristiwa ini pun terjadi ditengah berlangsungnya kehebohan atas karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan oleh surat kabar satir Charlie Hebdo.

Penyerangan di gereja Nice ini juga akan menambah perdebatan sengit di Prancis dan dunia Muslim atas penggambaran yang dianggap Muslim sebagai ofensif, namun dilindungi oleh undang-undang kebebasan berbicara Prancis.

Baca Juga: Diduga Akibat Korsleting, Pabrik Busa di Tangerang Hangus Terbakar

Sementara itu, Jaksa antiterorisme Prancis membuka penyelidikan atas penyerangan tersebut.

Presiden Emmanuel Macron juga mengatakan akan segera meningkatkan jumlah tentara untuk melindungi sekolah dan tempat keagamaan yang semula sekitar 3.000 tentara saat ini menjadi 7.000.

Sebelumnya, kepala polisi nasional Prancis telah memerintahkan peningkatan keamanan di gereja dan masjid awal pekan ini, namun tampaknya tidak ada polisi yang menjaga gereja Nice ketika diserang.

Baca Juga: Dikunjungi Menlu AS, Jokowi Singgung Stabilitas Laut Tiongkok Selatan hingga Kemitraan Ekonomi

Gereja-gereja Prancis telah diserang oleh para ekstremis dalam beberapa tahun terakhir, dan pembunuhan pada hari Kamis kemarin, terjadi menjelang liburan Katolik Roma.

Polisi mengatakan, bahwa pelaku atas kejadian di Nice ini diyakini beraksi sendiri, dan polisi pun tidak mencari pelaku lainnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler