Izinkan Turis yang Pernah Terkena Covid-19 Masuk ke Wilayahnya Tanpa Tes, Negara Ini Tuai Polemik

- 2 Desember 2020, 14:15 WIB
Ilustrasi Islandia/Pixabay
Ilustrasi Islandia/Pixabay /

Padahal menurut ahli, berapa lama kekebalan tubuh ini dapat bertahan belum bisa dibuktikan.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka, Praktisi Pendidikan Imbau Pemda dan Sekolah Selalu Libatkan Orang Tua Siswa

"Tanpa data konklusif tentang risiko infeksi ulang, Islandia seharusnya tidak mengandalkan infeksi sebelumnya yang memberikan kekebalan," kata Dr Danielle seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Dr Danielle C Ompad, dekan di NYU School of Global Public Health, menyampaikan hal tersebut dikutip Insider Rabu, 2 Desember 2020.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Dr. William Schaffner, profesor penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt.

Baca Juga: Tanggapi Kabar Anies Baswedan Positif Covid-19, dr. Tirta: Ini Red Alert! Kopet Udah Ada di Ring 1!

Menurut Dr. Schaffner hingga saat ini belum bisa dipastikan seberapa lama sistem kekebalan tubuh dapat melawan infeksi Covid-19.

"Kami benar-benar tidak tahu pasti berapa lama antibodi dapat melakukan perlindungan ulang terhadap infeksi, berapa lama dia akan bertahan setelah Anda pulih dari virus. Bahkan pengujian yang dibuat untuk menentukan kekebalan itu masih baru dan mungkin tidak sepenuhnya akurat," tutur Dr. Schaffner.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah