Selama Pandemi, PEC Catat Hampir 500 Jurnalis Meninggal Akibat Covid-19

- 2 Desember 2020, 11:33 WIB
Ilustrasi jurnalis/
Ilustrasi jurnalis/ /pixabay/AndyLeungHK

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019 silam, jumlah kasus positif Covid-19 di dunia terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Antisipasi Jika Banjir Terjadi, Pemkot Jakarta Utara Siapkan Rapid Test Covid-19 untuk Pengungsi

Virus ini telah menewaskan jutaan manusia diseluruh dunia dari seluruh profesi yang ada.

Berdasarkan data Badan Hak Media Internasional yang berbasis di Jenewa, Press Emblem Campaign (PEC) jampir 500 jurnalis telah meninggal karena Covid-19 di 56 negara sejak 1 Maret,

Laporan tersebut dirilis hari Selasa, 1 Desember 2020.

Baca Juga: Diisukan Positif Terinfeksi Covid-19, Kapolri Idham Azis Angkat Bicara

Meski demikian, dalam laporan itu disebutkan jumlahnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi.

Selama November, setidaknya 47 pekerja media meninggal karena virus corona, dibandingkan dengan 22 meninggal yang diketahui pada Oktober.

"Sayangnya, pandemi tersebut menelan korban semakin banyak di media. Ini kerugian yang sangat besar. Di negara-negara seperti India, Brasil, Argentina, dan Meksiko, jumlah korban di kalangan jurnalis terus meningkat," kata Sekretaris Jenderal PEC Blaise Lempen seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Kabarkan Kondisi Terkini Usai Positif Covid-19, Anies Baswedan Tetap Jalani Kegiatan Perkantoran

PEC mengatakan jumlah meninggal kemungkinan lebih tinggi, karena penyebab kematian jurnalis terkadang tidak disebutkan atau bahkan diumumkan.

Bulan lalu pada Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas untuk Kejahatan terhadap Jurnalis, PEC mendukung seruan pelapor khusus PBB atas mekanisme akuntabilitas ketika mereka mencatat bahwa dunia menghadapi 'tantangan yang sama sekali baru' dengan Covid-19.

Pelapor Khusus tentang eksekusi di luar hukum, kilat atau sewenang-wenang Agnes Callamard dan Pelapor Khusus untuk kebebasan berpendapat dan berekspresi, Irene Khan, mencatat dampak pandemi.

Baca Juga: Beri Perlindungan di Kediaman Ibunda Mahfud MD, Ketum GP Ansor Turunkan Anggota Banser

"Saat jurnalis berusaha menyoroti respons terhadap COVID-19, mereka menghadapi peningkatan serangan. Melindungi jurnalis adalah melindungi hak orang untuk tahu. Pemerintah dan PBB harus segera bertindak untuk mengakhiri impunitas atas kejahatan terhadap jurnalis," ujar mereka dalam sebuah pernyataan.

PEC mengatakan berdasarkan wilayah, dari 489 jurnalis yang meninggal akibat virus tersebut sejak 1 Maret, Amerika Latin memimpin dengan lebih dari setengah korban, atau 276 kematian.

Asia menyusul dengan 125 orang tewas, Eropa 38 orang, Amerika Utara 26 orang, dan Afrika 24 orang.

Baca Juga: Kesenjangan Capaian Belajar, Kemendikbud Sebut PJJ Beri Dampak Negatif pada Siswa

Peru memiliki jumlah kematian terberat, di mana 93 pekerja media telah meninggal akibat virus corona sejak Maret, menurut Asosiasi Jurnalis Nasional Peru. India sekarang adalah negara yang terkena dampak terburuk kedua dengan 51 kematian menurut PEC.

Sementara itu, Brasil menempati urutan ketiga dengan 43 korban, diikuti oleh Ekuador dengan 41 orang tewas, Bangladesh dengan 39 dan Meksiko dengan 33.

Selain itu, AS berada di urutan ketujuh dengan 25 korban, diikuti oleh Pakistan dengan 12 korban, Panama dengan 11 dan Bolivia dengan 9.

Baca Juga: Ustaz Yahya Waloni Sebut Covid-19 Serang Orang Munafik, FH: Anies Masuk Kategori? Kalo MRS Positif?

Di Inggris, negara Eropa yang paling terkena dampak, 10 orang telah meninggal sejak Maret.

Disusul Nigeria dengan 8, Afghanistan dengan 7, Republik Dominika dengan 7, Honduras dengan 7, Argentina dengan 6, Nikaragua dengan 6, Venezuela dengan 6, Kolombia dengan 5, Prancis dengan 5, Rusia dengan 5, Spanyol dengan 5 dan Italia. dengan 4.

Tiga jurnalis meninggal akibat COVID-19 di masing-masing Kamerun, Mesir, Guatemala, Iran, Nepal, dan El Salvador.

Baca Juga: Soal Pembelajaran Tatap Muka, Kemendikbud Sebut Orang Tua Punya Hak Penuh Izinkan Anaknya Sekolah

Dua kematian diketahui di Aljazair, Indonesia, Maroko, Paraguay, Afrika Selatan dan Swedia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x