Korban Meninggal Covid-19 Inggris Tembus 100.000, PM Boris Johnson Sampaikan Permintaan Maaf

- 28 Januari 2021, 19:25 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson /Instagram/@borisjohnson

Johnson kembali menyampaikan penyesalannya atas korban-korban yang gugur.

"Hari ini saya pikir saya harus benar-benar mengulangi bahwa saya sangat menyesal atas setiap nyawa yang telah hilang, dan selaku perdana menteri tentu saja saya bertanggung jawab penuh atas semua yang telah dilakukan pemerintah," kata Boris Johnson.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah Melonjak, Kepala Pasar Induk Kramajati: Pengaruh Cuaca Sebabkan Terkendala Pemetikan d

Namun, ketika ditanya alasan mengapa Inggris bisa mencapai angka tinggi tersebut, ia enggan menjawab pertanyaan dari wartawan itu.

Banyak ahli yang menanggapi tingginya angka korban yang meninggal akibat Covid-19. Tak sedikit dari mereka yang juga tak percaya dengan kejadian yang menimpa Inggris tersebut.

"Sulit dipercaya negara yang kaya, dengan sistem kesehatan yang universal jadi salah satu negara dengan korban meninggal tertinggi akibat pandemi Covid-19," ucap Kepala Eksekutif King's Dana, Richard Muray.

Baca Juga: Singgung Makna Pam Swakarsa yang Kembali Digagas Kapolri, Lukman Hakim: Mengapa Tak Gunakan Istilah Lain?

Uskup Agung Canterbury dan York juga meminta masyarakat untuk berhenti sejenak, merenung dan berdoa atas gugurnya 100.000 jiwa akibat pandemi.

"100.000 bukan hanya angka yang abstrak. Setiap angka adalah seseorang, seseorang yang kita cintai dan seseorang yang mencintai kita," kata Justin Welby dan Stephen Cottrell dalam surat terbuka.

Hingga kini total kasus yang positif terinfeksi di Inggris berdasarkan data dari World Do Meter, sebanyak 3.715.054 orang.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah