Pemicu yang membuat dia terganggu adalah suara pernapasan orang lain.
Apabila mendengar suara napas, Karen mengaku merasa sangat jengkel dan marah.
“Jadi itu suara napas orang. Ketika saya mendengarnya, saya semakin marah. Semakin keras saya mendengarnya, semakin saya marah,” kata dia.
Hal yang cukup aneh darinya adalah, Karen mengatakan jika seseorang dengan sengaja bernapas di hadapannya maka dia tidak merasa terganggu.
Sedangkan, kata dia, jika seseorang di dekatnya tanpa niat mengganggu dan secara alami menghirup dan menghembuskan napas maka ia merasa sangat marah.
“Jika seseorang dengan sengaja bernapas untuk mengganggu saya, itu tidak mengganggu saya. Tapi, jika seseorang hanya bernapas, itu memicu saya,” kata Karen.
Menariknya, bukan napas berat atau terengah-engah yang mengganggu Karen, melainkan suara napas normal yang samar.
Dia sangat ingin gangguan itu hilang dari sekelilingnya, namun hal itu jelas tidak akan mungkin terjadi. Sebab, semua orang di sekitarnya perlu bernapas.