Terjadinya insiden tersebut semakin memperkuat ketakutan dalam komunitas Tionghoa setempat bahwa kejahatan rasisme yang dipicu Covid-19 terhadap Tionghoa sedang meningkat di Inggris.
Sementara itu pada Maret tahun lalu, setelah Covid-19 melanda Inggris, mahasiswa Singapura Jonathan Mok diserang di Oxford Street London.
Beruntungnya, pelaku penyerangan ditangkap. Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dijatuhi hukuman 18 bulan layanan rehabilitasi atas serangan bermotif rasisme.
Baca Juga: Apa Perbedaan Sesak Napas Akibat Asma dan Covid-19? Simak Penjelasannya Berikut
Laporan kejahatan rasisme terhadap orang-orang Asia Timur yang muncul di Inggris telah melonjak dalam setahun terakhir, antara Januari dan Juni 2020.
Terdapat 457 laporan polisi tentang kejahatan bermotif rasisme terhadap orang-orang yang mengaku sebagai orang Tionghoa.
Selain itu, tuduhan kejahatan ujaran kebencian bertambah dalam kasus penikaman di Pecinan New York.
Baca Juga: Jokowi Tak Bela Diri dan Langsung Cabut Izin Investasi Miras, Rocky: Belum Didebat Kok Sudah Dicabut
"Ini pasti semakin buruk, sejak Brexit dan kemudian dengan pandemi dan orang-orang menjadi tidak toleran dan marah," kata Peng Wang.
Peng Wang merupakan warga yang berasal dari Tianjin di timur laut China, dan pindah ke Southampton pada tahun 2014 setelah menyelesaikan gelar doktor di Finlandia.