PR DEPOK - Tagar rasisme "Asian Hate" atau #asianhate sempat booming beberapa waktu lalu di Amerika Serikat usai sejumlah kelompok berupaya menyebarluaskan kebencian di media sosial hingga berujung perbuatan tidak menyenangkan yang mengancam keberadaan orang Asia di negara tersebut.
Tak lama sejak kemunculannya, tagar #stopasianhate digaungkan guna meredam tindak diskriminasi dan kebencian terhadap orang Asia yang berkembang secara signifikan sejak pandemi Covid-19 menjadi krisis utama di Amerika Serikat.
Baru-baru ini, kabar serupa kembali ramai diperbincangkan di media sosial usai seorang wanita lansia Asia bernama Xie diserang secara brutal hingga terluka oleh pria kulit putih berusia 39 tahun saat hendak menyeberang jalan di San Fransisco.
Rupanya aksi tak terpuji itu sempat direkam dan diunggah ke media sosial oleh sejumlah pejalan kaki yang juga berada di sekitar lokasi kejadian.
Video tersebut kemudian viral hingga pelaku dikecam warganet.
Sebaliknya, wanita Asia berusia 65 tahun yang menjadi korban terus mendapat dukungan moral karena tindakannya yang berani menentang perlakuan diskriminatif demi melindungi dirinya meski dalam kondisi berlumuran darah.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian, terlepas dari keberaniannya melawan aksi rasisme tersebut, Xie kabarnya mengalami trauma berat yang membuatnya takut untuk berada di tengah keramaian atau sekadar melihat kerumunan orang di jalan.