Kisah Pilu Wanita Lansia Keturunan Asia yang Jadi Korban Asian Hate, Diserang secara Brutal hingga Alami PTSD

- 2 April 2021, 12:55 WIB
Aksi Stop Asian Hate di AS usai wanita lansia 65 tahun menjadi korban serangan pria kulit putih di San Fransisco.
Aksi Stop Asian Hate di AS usai wanita lansia 65 tahun menjadi korban serangan pria kulit putih di San Fransisco. /Reuters/Shannon Stapleton

Xie ingat betul, saat ia dipukuli oleh pria tersebut yang membuat kakinya bengkak dan kedua matanya memar bahkan berlumuran darah.

Beberapa hari setelah kejadian tersebut, cucu dari wanita paruh baya itu kemudian berinisiatif untuk membuka donasi karena sejumlah luka yang dialami Xie cukup parah hingga biayanya tak bisa hanya mengandalkan asuransi kesehatan.

Baca Juga: Mensos Risma Akui tak Ada Anggaran untuk Perpanjang BST, Yan Harahap: Apakah Habis karena Dikorupsi?

"Ia sangat terpuruk secara mental, fisik, dan emosional. Peristiwa traumatis itu membuatnya mengalami PTSD (posttraumatic stress disorder). Meski memiliki asuransi kesehatan, banyak biaya pengobatan lain yang tidak bisa kami tanggung sendiri," tulis cucu Xie dalam situs donasi GoFundMe.

Di sisi lain, sang cucu mengungkapkan bahwa neneknya merupakan penderita kanker yang juga menderita diabetes selama 10 tahun terakhir. Sehingga luka dan trauma yang dialami Xie semakin menambah beban pikirannya.

Nantinya, donasi yang diterima melalui GoFundMe akan digunakan untuk biaya pengobatan, terapi, dan penunjang kesembuhan lainnya.

Baca Juga: Munarman Prihatin Polisi Tembak Mati Peneror ZA, Ferdinand: Bunuh Diri Saja Mau, Masa Ditembak Jadi Masalah?

Usai tiga hari dirilis di situs tersebut, donasi yang terkumpul untuk Xie hingga kini mencapai 995.958 atau setara dengan 14,468 juta rupiah.

"Kami sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah menyumbang dan memberikan dukungan moril untuk keluarga kami atas insiden ini. Kami turut berduka setiap kali menerima informasi tentang orang Asia yang menjadi korban gerakan Asian Hate," tulis sang cucu mewakili nenek Xie.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah