Sebagian besar anak-anak yang mengikuti program tersebut merupakan anak yang lahir dan besar di Qatar serta menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pergaulan sehari-hari.
Kendati lama meninggalkan Indonesia, anak-anak itu masih sangat bersemangat ketika belajar apa pun yang berkaitan dengan Indonesia, termasuk Bahasa Indonesia.
Baca Juga: H-2 Larangan Mudik Diterapkan, Sejumlah Pemudik Pengguna Motor Padati Jalur Pantai Utara Jawa
Menurut kabar, program BIKTA KBRI Doha ini telah dilaksanakan secara daring sejak 1 Februari 2021 silam, yang terbagi ke dalam empat kelas dari dasar sampai menengah.
Sebelum mengikuti program tersebut, para peserta program BIKTA wajib mengikuti tes penempatan (placement test).
Program BIKTA Angkata I resmi ditutup Duta Besar (Dubes) RI untuk Qatar Ridwan Hassan pada Minggu, 2 Mei 2021 silam.
Dalam sambutan penutupannya, Dubes Ridwan menekankan pentingnya anak-anak dilihat sebagai aset bangsa, tak terkecuali anak-anak diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.
"Bagi kami, anak-anak ini sekadar objek diplomasi, mereka adalah subjek dan agen diplomasi Indonesia di luar negeri," kata Dubes Ridwan.
Dengan penguasaan Bahasa Indonesia yang baik, dia menyebut anak-anak diaspora tersebut akan dapat memberikan penjelasan dan gambaran yang lebih utuh tentang Indonesia kepada teman-teman dan lingkungan sekitarnya.***