Program tersebut menghasilkan 567.9 juta ringgit Malaysia atau mencapai Rp1,9 triliun, yang diuntungkan oleh para penerima.
Chassat menambahkan, bahwa dalam 10 tahun ke depan, kondisi sosial ekonomi dan teknologi di sebagian besar wilayah, termasuk Asia Tenggara akan mengalami perubahan radikal di sektor perbankan.
Oleh karena itu, bank di seluruh dunia perlu mempercepat perjalanan transformasi cabang, mengoptimalkan positioning dan model bisnis.
Untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan jangka panjang, bank perlu mengadopsi kerangka kerja transformasi yang terstruktur dan holistik.
“Area utama yang dipertimbangkan adalah lokasi terbaik untuk penempatan cabang guna memaksimalkan layanan pelanggan dan pendapatan. Selain itu, bank perlu meningkatkan produktivitas cabang untuk memaksimalkan keuntungan, memperkaya pengalaman nasabah untuk meningkatkan tingkat layanan agar dapat bersaing dengan bank yang lebih inovatif dan mengubah pola pikir, selain menanamkan teknologi baru dalam organisasi,” kata Chassat.
"Bank harus siap memikirkan kembali jaringan cabangnya secara radikal untuk 10 tahun ke depan," tuturnya.***