Network
PR DEPOK - Serangan Israel terhadap Palestina kembali terjadi di penghujung Ramadhan ini. Warga Palestina yang tengah beribadah diserang dengan tembakan hingga gas air mata beberapa waktu lalu.
Hal tersebut sontak menuai protes besar-besaran dari seluruh Muslim di dunia, tak terkecuali Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Erdogan dalam pernyataannya mengutuk keras aksi keji tentara Israel yang mengepung dan menyerang Palestina di Mesjid Al-Aqsa Yerussalem selama Ramadhan.
"Kami mengutuk keras serangan keji Israel terhadap kiblat pertama kami #AlAqsaMosque, yang celakanya dilakukan setiap bulan Ramadhan," kata Presiden Erdogan melalui akun Twitternya @RTErdogan.
Tak hanya itu, menyampaikan keberpihakannya, Presiden Erdogan menyatakan akan selalu siap ada untuk Palestina dalam situasi apapun.
"Sebagai warga Turki, kami akan terus mendukung saudara-saudari Palestina kami dalam situasi apapun," ucapnya.
Pernyataan semacam itu juga disampaikan Presiden Erdogan, setelah berbuka puasa di Istanbul. Dia menyebut Israel sebagai negara teroris dan bengis.
"Israel, negara yang bengis dan teroris, menyerang Muslim tanpa alasan kecuali melindungi rumah leluhurnya," ujar Presiden Erdogan menambahkan.
Kemudian, sebagai bentuk solidaritasnya terhadap Palestina yang tengah berjuang, Presiden Erdogan mengajak seluruh Muslim di dunia untuk melawan ketidakadilan yang dilakukan Israel.
Baca Juga: Sapri Pantun Wafat, Sandiaga Berduka, Kenang Momen Kebersamaan dengan sang Pelawak
"Saya mengajak seluruh Muslim di dunia, khususnya negara-negara Muslim untuk kukuh bertahan melawan ketidakadilan ini," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Sabah pada Selasa, 11 Mei 2021.
Diketahui sebelumnya, penyerangan Israel terhadap mesjid suci ketiga Islam dan di sekitar Yerussalem Timur terjadi kembali belakangan ini di tengah gejolak kemarahan meningkat akibat penggusuran yang dilakukam Israel.
Serangan tersebut diketahui telah melukai sebanyak 205 warga Palestina dan 17 petugas polisi.
Ketegangan di Yerussalem kemudian semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir akibat protes yang dilakukan warga Palestina.
Mereka diketahui memprotes Israel karena pembatasan yang dilakukan Israel ke sejumlah bagian Kota Tua selama bulan suci Ramadhan ini.
Lalu alasan lain warga Palestina memprotes adalah karena pihak berwenang Israel memerintahkan beberapa warga Palestina untuk meninggalkan rumah mereka demi memberi jalan bagi pemukim Israel.***
