Syekh Izzudin Al-Qassam diasingkan karena telah melakukan pergerakan pasukan kolonial Prancis yang menduduki Syria.
Kisah ulama ini telah memicu gerakan bersenjata di Palestina.
Alhasil, Brigade Al-Qassam secara resmi didirikan pada tahun 1987 oleh pimpinan HAMAS yang berpengaruh, Salah Shehadeh untuk mempertahankan tanah Palestina dari serangan Israel.
Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi warga yang ingin bergabung menjadi pasukan Brigade Al-Qassam.
Di antaranya yakni seperti siap mati syahid setiap saat, wajib melaksanakan salat subuh berjemaah selama tiga bulan berturut-turut dan dikukuhkan oleh imam masjid setempat, bermoral, dan tidak merokok.
Selain itu, wajib mempelajari tafsir Alquran dan menghafal 40 hadist arba'in, mengamalkan zikir harian, khitanan puasa dan bertahajud, memiliki kecerdasan yang tinggi, serta selalu mengikuti majelis pengajian dan halaqah ilmu.
Baca Juga: Setuju KPK Lebih Baik Dibubarkan, Gus Umar: Biar Duit Rakyat Gak Sia-sia Gaji Pimpinan KPK Sekarang
Sayangnya, dengan adanya pengaruh islamofobia, media barat kerap melabeli pasukan perjuangan warga Palestina tersebut sebagai teroris.
Padahal, bagi pejuang Al-Qassam, niat mereka satu-satunya adalah merebut Tanah Air mereka sendiri dari Zionis Israel.