PR DEPOK – Di akhir Ramadan tahun 2021 ini, hubungan antara Palestina dengan Israel kembali memanas.
Bentrok antara penduduk Palestina dengan tentara Israel terjadi di halaman Masjid Al-Aqsa, Yerussalem.
Namun, dilaporkan bahwa tentara Israel mundur dan meninggalkan halaman Masjid Al-Aqsa setelah menerima peringatan dan serangan balik yang dilaporkan oleh tentara Brigade Al-Qassam.
Brigade Al-Qassam merupakan sayap militer Harakat al-Muqawamah al-Islamiyah (HAMAS).
Tentara ini konon sangat ditakuti oleh tentara Israel karena keberhasilan mereka yang mampu melawan meski teknologi militernya tidak semaju tentara Israel.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket, Al-Qassam merupakan nama yang diambil dari nama seorang ulama Suriah.
Gelar Al-Qassam diambil sehubungan dengan nama Syekh Izzudin Al-Qassam, seorang ulama dari Jableh, Syria yang diasingkan ke Palestina pada tahun 1921.
Syekh Izzudin Al-Qassam diasingkan karena telah melakukan pergerakan pasukan kolonial Prancis yang menduduki Syria.
Kisah ulama ini telah memicu gerakan bersenjata di Palestina.
Alhasil, Brigade Al-Qassam secara resmi didirikan pada tahun 1987 oleh pimpinan HAMAS yang berpengaruh, Salah Shehadeh untuk mempertahankan tanah Palestina dari serangan Israel.
Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi warga yang ingin bergabung menjadi pasukan Brigade Al-Qassam.
Di antaranya yakni seperti siap mati syahid setiap saat, wajib melaksanakan salat subuh berjemaah selama tiga bulan berturut-turut dan dikukuhkan oleh imam masjid setempat, bermoral, dan tidak merokok.
Selain itu, wajib mempelajari tafsir Alquran dan menghafal 40 hadist arba'in, mengamalkan zikir harian, khitanan puasa dan bertahajud, memiliki kecerdasan yang tinggi, serta selalu mengikuti majelis pengajian dan halaqah ilmu.
Baca Juga: Setuju KPK Lebih Baik Dibubarkan, Gus Umar: Biar Duit Rakyat Gak Sia-sia Gaji Pimpinan KPK Sekarang
Sayangnya, dengan adanya pengaruh islamofobia, media barat kerap melabeli pasukan perjuangan warga Palestina tersebut sebagai teroris.
Padahal, bagi pejuang Al-Qassam, niat mereka satu-satunya adalah merebut Tanah Air mereka sendiri dari Zionis Israel.
“Musuh kami menyerang dan menghancurkan tanah kami. Tidak cukup, mereka juga menyebabkan anak menjadi yatim piatu dan perempuan menjadi janda. Kami akan perang dengan musuh yang menginvasi Palestina,” kata salah satu tentara Al-Qassam saat diwawancarai wartawan pada 2012 lalu.***