Tabrakkan Mobilnya ke Blokade Polisi Israel di Yerusalem Timur, Warga Palestina Ditembak Mati

- 17 Mei 2021, 17:04 WIB
Ilustrasi - Seorang warga Palestina ditembak mati usai menabrakan mobilnya di Yerusalem Timur.
Ilustrasi - Seorang warga Palestina ditembak mati usai menabrakan mobilnya di Yerusalem Timur. /Dok. REUTERS.

PR DEPOK – Konflik Palestina dan Israel terus berlanjut, seorang warga Palestina ditembak mati oleh polisi Israel karena telah menabrakan kendaraannya ke blokade polisi Israel di Sheikh Jarrah, di Yerusalem Timur, hingga menyebabkan enam polisi luka-luka.

Aksi ini dilakukannya sebagai bentuk perlawanan atas wilayah Sheikh Jarrah, di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, yang menjadi fokus dari kasus pengadilan di mana beberapa keluarga Palestina diusir secara paksa dari rumah mereka yang diklaim oleh pemukim Yahudi.

Enam polisi Israel terluka ketika seorang warga Palestina menabrakkan kendaraannya ke penghalang jalan di lingkungan Sheikh Jarrah.

Baca Juga: MUI Serukan Perang Total Lawan Israel, Saidiman Ahmad: Nanti kalau Kalah, TInggal Pakai Narasi Penjajahan

Insiden tersebut berlangsung saat sebuah mobil membanting dengan kecepatan tinggi melaju dan menabrak blokade polisi dalam apa yang dikatakan pihak kepolisian Israel sebagai serangan yang disengaja.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Senin 17 Mei 2021, polisi mengatakan petugas melepaskan tembakan, menewaskan pengemudi, yang namanya tidak segera diungkap ke publik.

Abu Ubaida, juru bicara kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza, memuji apa yang digambarkan sebagai "operasi heroik dan berani" di Sheikh Jarrah itu.

Baca Juga: Negara Lain Berlomba-lomba Demo Bela Palestina, Gus Umar: Indonesia dengan Muslim Terbesar Malah Adem Saja

Gencatan senjata antara Palestina dan Israel telah berkobar setelah polisi Israel pekan lalu menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, menembakkan peluru baja berlapis karet dan gas air mata untuk membubarkan aksi penduduk sebagai bentuk protes atas pengusiran paksa masyarakat Palestina dari Sheikh Jarrah.

Sebagai balasan, Hamas mulai meluncurkan roket ke Israel pada Senin tak lama setelah ultimatum yang ditetapkan bagi pasukan keamanan Israel untuk meninggalkan Al Aqsa berakhir.

Hingga akhirnya Israel melepaskan serangan balasan yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 192 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita di pihak Palestina. Sementara dari pihak Israel, sebanyak 10 dikabarkan telah meninggal, termasuk dua anak.

Baca Juga: Warga Indonesia Ada yang Bela Israel, Fadli Zon: Orang Itu Patut Diragukan Berpaham Pancasila dan UUD 1945

Kemudian, mengenai pengusiran warga Palestina secara paksa, pengadilan Distrik Yerusalem telah memutuskan setidaknya enam keluarga harus mengosongkan rumah mereka di Sheikh Jarrah, meskipun tinggal di sana selama beberapa generasi.

Pengadilan yang sama memutuskan tujuh keluarga lain harus meninggalkan rumah mereka selambat-lambatnya 1 Agustus.

Secara total, 58 orang, termasuk 17 anak-anak, akan dipindahkan secara paksa untuk memberi jalan bagi para pemukim Yahudi.

Baca Juga: Tuai Kecaman Usai Diduga Bela Israel, Haikal Hassan Bantah: Sejak 2005 Saya Ikut Upaya Bebaskan Masjid Al Aqsa

Aksi ini dikecam oleh banyak negara di dunia. Israel merebut Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967 dan mencaploknya dalam suatu tindakan yang bahkan belum mendapat pengakuan internasional.

Yerusalem Timur adalah salah satu wilayah yang dicari Palestina untuk negara masa depan. Sedangkan, Israel menganggap semua wilayah Yerusalem sebagai ibu kota nya meski tanpa status yang diakui negara-negara lain.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x