Network
PR DEPOK - Pihak Hamas dan Israel kini menyepakati akan melakukan gencatan senjata.
Gencatan senjata merupakan penghentian perang atau konflik bersenjata apa pun untuk sementara. Dalam hal ini, kedua belah pihak yang terlibat setuju untuk menghentikan tindakan agresif masing-masing.
Kesepakatan gencatan senjata tersebut terjadi setelah perang Israel dan Palestina berlangsung selama 11 hari sejak 10 Mei yang menimbulkan korban nyawa sebanyak 232 orang di Gaza.
Dari kesepakatan itu pihak Hamas melalui seorang pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya menyatakan bahwa gencatan senjata merupakan bentuk kemenangan bagi Palestina.
Kemenangan tersebut merupakan kemenangan Palestina dalam perang melawan rezim brutal Israel.
Selain itu Khalil al-Hayya juga mengklaim bahwa pihak Hamas masih memiliki kekuatan dalam bersikap jika terjadi perang dengan Israel setelah mereka gagal menghancurkan kamp Hamas sepenuhnya.
Baca Juga: Cara Cek Daftar Nama Penerima BLT Dana Desa 2021 Online di sid.kemendesa.go.id
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, Jumat, 21 Mei 2021, Hamas juga meminta dan memerintahkan Israel untuk menghentikan kekerasan terhadap penduduk Palestina di Yerusalem.
Tidak hanya Khalil al-Hayya, anggota Biro Politik Hamas, Ezzat El-Reshiq juga menjelaskan bahwa Hamas masih siap dan akan terus meningkatkan kemampuan berperang mereka.
“Benar bahwa pertempuran telah berakhir tetapi Netanyahu dan seluruh dunia harus tahu bahwa kami masih siap dan kami akan terus meningkatkan kemampuan kami untuk berperang,” ujarnya.
Baca Juga: Catat, Fenomena Super Blood Moon akan Terjadi pada 26 Mei, Cek Jadwal Lokasi untuk Melihatnya
Kemudian, Ezzat juga mengatakan bahwa Hamas mengajukan persyaratan kepada Israel untuk melindungi kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan menghentikan pengusiran warga Palestina dari distrik Sheikh Jarrah di timur Yerusalem.
Lebih lanjut gencatan senjata merupakan kabar baik bagi masyarakat Gaza dan disambut baik oleh mereka dengan turun ke jalan bersorak sambil meneriakan takbir.***
