Picu Kemarahan Publik, 21 Pelari Ultramarathon Tewas Imbas Cuaca Dingin Ekstrem di China

- 23 Mei 2021, 13:48 WIB
Petugas penyelamat tengah membawa tandu ketika melakukan penyelamatan di lokasi tewasnya 121 pelari ultramarathon imbas cuaca dingin ekstrem di Baiyin, Provinsi Gansu, Sabtu 22 Mei 2021.
Petugas penyelamat tengah membawa tandu ketika melakukan penyelamatan di lokasi tewasnya 121 pelari ultramarathon imbas cuaca dingin ekstrem di Baiyin, Provinsi Gansu, Sabtu 22 Mei 2021. /cnsphoto via Reuters.

PR DEPOK - Sebanyak 21 orang pelari ultramarathon di Provinsi Gansu dikabarkan meninggal dunia ketika cuaca dingin ekstrem pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, lomba lari 100 kilometer tersebut digelar di destinasi wisata di tikungan Sungai Kuning.

Kabar meninggalnya 21 orang pelari ultramarathon akibat cuaca dingin esktrem itu disampaikan langsung media pemerintah China, hari ini Minggu, 23 Mei 2021.

Baca Juga: Sri Mulyani Akan Ubah Tarif PPh Orang Pribadi, Yan: Apa Rakyat Lagi yang 'Ditekan' untuk 'Tambah Penghasilan'?

Upaya penyelamatan besar-besaran dimulai, dengan lebih dari 1.200 penyelamat dikerahkan, dan dibantu oleh drone pencitraan termal, detektor radar sera peralatan pembongkaran.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, pejabat pemerintah dari Baiyin mengatakan tanah longsor yang disebabkan cuaca buruk turut menghambat proses penyelamatan.

 

Adanya 21 orang pelari ultramarathon yang meninggal dunia ini sontak memicu kemarahan publik, terutama ditujukan pada Pemerintah Baiyin atas kurangnya perencanaan darurat.

Baca Juga: Cara Cek Bansos Mei dan Juni 2021 Pakai KTP di cekbansos.kemensos.go.id untuk Cairkan BST, PKH, BPNT

"Mengapa pemerintah tidak membaca ramalan cuaca dan melakukan penilaian risiko?" ucap seorang komentator.

"Ini benar-benar bencana buatan Manusia. Bahkan, jika cuacanya tidak terduga, di mana rencana daruratnya?" tutur komentator lainnya.

Dalam kesempatan jumpa pers, pejabat Baiyin membungkuk dan meminta maaf dengan mengatakan sedih dengan kematian tragis para pelari dan bahwa mereka harus disalahkan.

Baca Juga: Janji Bantu dalam Upaya Bangun Gaza, Joe Biden Minta Palestina Akui Hak Keberadaan Israel

Sebagai informasi, lomba lari 100 kilometer yang digelar di destinasi wisata di tikungan Sungai Kuning.

Rute ini akan membawa para pelari melalaui ngarai yang dalam dan perbukitan bergelombang di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter.

Lomba ini diikuti 172 pelari. Hingga Minggu, 151 peserta telah dipastikan aman, sementara pelari terakhir yang hilang ditemukan tewas pada pukul 9.30 waktu setempat.

Baca Juga: Soroti Aksi Bela Palestina di Bandung, Saidiman Ahmad: Semoga Tidak Jadi Medium Penyebaran Virus

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Gansu telah membentuk tim investigasi guna melakukan penyeledikan lebih lanjut penyebab kematian tersebut.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x