Meski tak pernah diakui oleh komunitas internasional, Israel tetap menduduki Yerusalem Timur pada tahun 1980. Sejak saat itu, tercatat lebih dari 200 pemukiman Israel dibangun di Tepi Barat dan Yerusalem Timur hingga tahun 2017.
Akibatnya, Maliki menuding Israel berupaya menghapus jejak Palestina dan menghilangkan karakter multi-budaya dan multi-agama di Kota Yerusalem.
"Kami menentang itu, kami menolak itu, dan kami akan terus berusaha keras untuk mencegah hal itu terjadi," tutur dia dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari TRT World.
Oleh karena itu, dia ingin rakyat Palestina bisa hidup bebas di negara yang merdeka.
"Kami ingin melihat rakyat Palestina merdeka dan juga tinggal di negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," katanya.***