Gelar Aksi Protes terhadap Pengusiran Sheikh Jarrah dan Silwan, Warga Palestina Diserang Polisi Israel

- 5 Juni 2021, 20:45 WIB
Pasukan keamanan Israel.
Pasukan keamanan Israel. /Reuters/Ronen Zvulun/

PR DEPOK – Ratusan warga ambil bagian dalam acara marathon yang digelar pada hari Jumat, 4 Juni 2021.

Acara itu dilakukan sebagai aksi solidaritas menolak penggusuran yang terjadi di Sheikh Jarrah dan Silwan. 

Diketahui, puluhan warga Palestina yang tinggal di dua lingkungan tersebut mengalami ancaman akan kehilangan rumah mereka karena akan dijadikan pemukiman Israel.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok, Minggu 6 Juni 2021: Aquarius Jalin Hubungan Romantis hingga Pisces Nyatakan Cinta

Sementara itu, aksi marathon yang dimulai dari Sheikh Jarrah dan berakhir di Silwan itu dilaporkan berakhir dengan kekerasan.

Atas penyerangan terhadap pelari dalam aksi tersebut, sebanyak 23 demonstran Palestina mengalami luka-luka saat menolak pengusiran paksa di Yerusalem Timur. Ini diakibatkan oleh gas air mata dan granat listrik tentara Israel.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Sabtu, 6 Juni 2021, Hoda Abdel Hamid dari Al Jazeera melaporkan bahwa para demonstran mengenakan pakaian putih yang bertuliskan '7.850'.

Baca Juga: Temani Ria Ricis Kunjungi Makam Sang Ayah, Alshad Ahmad Terbang dari Bali

Tulisan tersebut mewakili jumlah orang yang menurut para aktivis menghadapi pengusiran paksa di kota tersebut.

Abdel Hamid juga mengatakan pasukan keamanan Israel telah menyerang para pengunjuk rasa dengan granat listrik dengan tujuan membubarkan mereka, meski aksi tersebut berlangsung dengan damai.

“Anak-anak muda hanya bernyanyi dan bersorak dan senang karena mereka telah melakukan marathon,” kata Abdel Hamid.

Kelompok hak asasi mengatakan bahwa pengusiran masih akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang, dan hal ini akan berpotensi memicu kembali pertempuran lainnya.

Baca Juga: Sebelum Wafat, sang Ayah Kerap Beri Pesan pada Oki untuk Ria Ricis: Carikan Orang yang Bisa Jaga Icis

Kelompok hak asasi Israel Ir Amim yang mengikuti kasus pengadilan, memperkirakan bahwa setidaknya 150 rumah di lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan telah menerima pemberitahuan pengusiran.

Israel telah merebut Yerusalem Timur yang merupakan rumah bagi situs-situs suci orang Yahudi, Kristen, dan Muslim pada perang 1967 dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.

Israel menganggap seluruh kota Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sedangkan Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di masa depannya.

Sementara itu, sekitar 20 orang terluka dalam demonstrasi yang terjadi pada hari Jumat di pos-pos militer Israel dan pemukiman di dekat Kota Nablus.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Minggu, 6 Juni 2021: Libra Jangan Mengonsumsi Kopi hingga Pisces Tenangkan Pikiran

Tindakan keras Israel terhadap pengunjuk rasa juga menyebar ke Masjid Al Aqsa, yang diserbu pasukan Israel beberapa kali selama bulan suci Ramadhan dan melukai ratusan jemaah muslim.

Hamas bahkan telah menembakan beberapa roket ke Israel pada 10 Mei lalu, setelah berakhirnya ultimatum kelompok itu yang memaksa Israel serta pasukannya mundur dari kompleks Al Aqsa.

Roket yang ditembakan oleh kelompok Hamas menewaskan sedikitnya 12 orang di Israel. Sementara itu, pertempuran yang terjadi selama 11 hari di Gaza telah menewaskan sedikitnya 253 orang, termasuk 66 anak-anak.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x