4 Pejalan Kaki di Kanada Jadi Korban Tabrak Lari, Disebut Tersangka Sudah Targetkan Korban karena Muslim

- 8 Juni 2021, 18:56 WIB
Ilustrasi korban tabrak lari.
Ilustrasi korban tabrak lari. /Pixabay/geralt.

PR DEPOK – Empat pejalan kaki tewas setelah ditabrak pengemudi tak bertanggungjawab di Ontario, Kanada, pada Minggu, 6 Juni 2021.

Polisi di Kanada mengatakan bahwa seorang pengemudi tersangka tabrak lari yang menewaskan empat pejalan kaki itu menargetkan para korban karena mereka Muslim.

Berdasarkan kabar yang dipimpin pelaku tabrak lari ini bernama Nathaniel Veltman, seorang remaja laki-laki berusia dua puluh tahun.

Baca Juga: Jika NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id untuk Dapatkan Banpres BPUM, Simak Caranya Berikut Ini

Seorang polisi di Ontario mengatakan dalam siaran pers bahwa Nathaniel dituduh membunuh tiga orang dewasa, seorang remaja dan melukai seorang anak dalam tabrak lari pada hari itu.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Insider, Nathaniel Veltman kemudian telah didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu percobaan pembunuhan.

“Ia juga mungkin menghadapi tuduhan terorisme,” ucap Inspektur Paul Waight saat konferensi pers pada Senin, 7 Juni 2021.

Baca Juga: Rizal Ramli Terima Tantangan Debat Dana Haji, Adhie M: Contoh Parahnya DPR, Wakil Rakyat Apa Wakil Pemerintah?

Pihak berwenang mengatakan Nathaniel didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama karena kejahatan itu sudah direncanakan sebelumnya.

Dilaporkan bahwa polisi telah mengumpulkan berbagai informasi, termasuk informasi online untuk menentukan bahwa kejahatan itu bermotivasi kebencian.

Sementara itu, menurut jurnalis dari CBC, Nathaniel ini tidak pernah memiliki catatan kriminal sebelumnya.

Saat polisi menangkapnya pada Senin, 7 Juni 2021 lalu ia mengenakan rompi pelindung tubuh.

Baca Juga: Presiden RI Jokowi Terbitkan Perpres Resmi Baru yang Melarang Investasi Miras

Semua korban adalah anggota keluarga yang sama. Di antara yang tewas adalah seorang wanita berusia 74 tahun, seorang pria berusia 46 tahun, seorang wanita berusia 44 tahun, dan seorang gadis berusia lima belas tahun.

Menurut jurnalis CBC, Carol Off, hanya seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun yang tetap di rumah sakit dengan luka serius tetapi tidak mengancam jiwa adalah satu-satunya yang selamat.

Anak berusia sembilan itu pun belum mengetahui bahwa orang tua dan neneknya telah meninggal.

Baca Juga: 5 Makanan Ini Ampuh Hilangkan Kembung di Perut, Nomor 3 Sering Ditemui di Dapur

Lebih lanjut, London Mayor Ed Holder mengatakan pembunuhan itu adalah kejahatan terburuk.

"Ini adalah tindakan pembunuhan massal, yang dilakukan terhadap Muslim, terhadap warga London dan berakar pada kebencian yang tak terkatakan," ucap Holder.

"Tindakan kebencian yang tak terkatakan ini, tindakan Islamofobia ini, harus diikuti dengan tindakan kasih sayang, tindakan kebaikan, tindakan empati, tindakan solidarita, keadilan, dan di atas segalanya, cinta," pungkas London Mayor Ed Holder.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x