Palestina Batalkan Pertukaran Vaksin Covid-19 Pfizer dengan Israel

- 19 Juni 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi - Palestina dikabarkan telah membatalkan kesepakatan pertukaran vaksin Covid-19 dengan pihak Israel.
Ilustrasi - Palestina dikabarkan telah membatalkan kesepakatan pertukaran vaksin Covid-19 dengan pihak Israel. /Pixabay/Torstensimon.

PR DEPOK - Otoritas Palestina telah membatalkan kesepakatan pertukaran dengan Israel untuk 1,4 juta dosis vaksin Covid-19 Pfizer hanya beberapa jam setelah kesepakatan diumumkan.

Pembatalan tersebut dilakukan Perdana Menteri (PM) Mohammad Shtayyeh setelah diketahui dosis itu akan berakhir dalam dua minggu ke depan.

"Mereka memberi tahu kami tanggal kedaluwarsa pada Juli atau Agustus, yang akan memungkinkan banyak waktu untuk digunakan. Tapi ternyata di bulan Juni. Waktunya tidak cukup untuk menggunakannya, jadi kami menolaknya," kata Menteri Kesehatan Mai Alkaila seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Independent.

Baca Juga: Beredar Video HRS Sebut Presiden ‘Jokodok’ dan Ajak Melengserkan, Ferdinand Hutahaean: Sadis Banget Orang Ini

Mai Alkaila menambahkan bahwa pejabat kesehatan yang memeriksa pengiriman pertama dari 90.000 vaksin menemukan bahwa vaksin tersebut tidak memenuhi standar dan telah dikembalikan.

Berdasarkan berita yang dihimpun, pemerintah Israel yang sebagian besar ditutup untuk Sabat mingguan pada Jumat malam, tidak segera mengomentari pembatalan kesepakatan itu.

Di bawah kesepakatan tim, Otoritas Palestina akan mentransfer jumlah vaksin yang sama ke Israel pada bulan September atau Oktober setelah menerima pengiriman empat juta dosis yang telah dipesan dari Pfizer.

Baca Juga: Musni Umar Sebut Gelar Imam Besar HRS Disematkan Umat Islam Indonesia, Taufik Damas: Kapan Pengangkatan Itu?

Sebelumnya, otoritas Palestina mengatakan perjanjian itu telah disetujui untuk mempercepat proses vaksinasi di Tepi Barat dan Gaza.

Namun hal tersebut mendapat kritik keras dari media sosial, banyak orang menuduh otoritas Palestina menerima vaksin di bawah standar, dan mereka mengatakan bahwa percepatan proses vaksin itu tidak akan efektif.

Kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan dalam pernyataannya mengumumkan kesepakatan bahwa dosis itu akan segera berakhir, tanpa menentukan tanggal.

Baca Juga: Maulid Nabi dan Cuti Natal Ditiadakan, Natalius Pigai: Jokowi Amputasi Hak Rakyat, Pemerintah Tidak Punya Hati

"Kami akan terus mencari cara yang efektif untuk bekerja sama demi kepentingan rakyat di kawasan," kata Menteri Luar Israel Negeri Yair Lapid di Twitter.

Israel telah dibuka kembali sepenuhnya setelah memvaksinasi sekitar 85 persen dari populasi orang dewasanya yang hanya di bawah enam juta.

Israel juga telah menawarkan vaksin kepada lebih dari 100.000 warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki yang bekerja di dalam Israel, serta warga Palestina di Yerusalem timur.

Baca Juga: Beredar Poster Undangan Syukuran Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo, Rachland: Jelas Gerakan Lawan Konstitusi

Sekitar 380.000 warga Palestina di Tepi Barat dan 50.000 di Gaza telah menerima satu dosis vaksin, yang berjumlah sekitar 30 persen dari populasi yang memenuhi syarat.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x