Bahkan dikatakan bahwa dia merupakan ahli dalam penelitian eksperimental pada primata non-manusia.
Pada awal Maret, dokter tersebut diduga membedah dua monyet mati dan sebulan setelah operasi tersebut dia mengalami demam, mual, muntah dan gejala lainnya.
Lalu dokter itu sempat dirawat di rumah sakit, namun pada 27 Mei 2021 dia dinyatakan meninggal dunia.
Setelah dilakukan diagnosis, ditemukan bahwa dokter hewan itu telah terinfeksi virus monyet B yang juga dikenal sebagai virus B.
Baca Juga: Virus Corona Tak Hanya Menyerang Orang Dewasa, 37 Balita di Depok Terkonfirmasi Positif Covid-19
Para ahli menemukannya dalam darah dan air liur dokter tersebut. Sedangkan dua asisten dokter lainnya yang membantu dokter tersebut dinyatakan negatif.
Berdasarkan laporan virus monyet B tersebut biasanya menyerang dan menginfeksi monyet dan jarang menginfeksi manusia.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), virus tersebut ditemukan sejak tahun 1932. Tetapi hanya ada 50 kasus wabah yang melibatkan manusia.
Dari 50 orang yang terinfeksi tersebut ada 21 yang telah meninggal dunia. Epidemi tersebut dikatakan menginfeksi manusia melalui kontak dengan monyet.