Thangal pun selamat dari kecelakaan pesawat yang hampir merenggut nyawanya itu.
"Dia berencana untuk kembali dengan rombongan dari Abu Dhabi pada 12 Oktober 1976. Tetapi karena beberapa halangan di menit-menit terakhir dengan panitia penyelenggara, dia membatalkan rencananya dan selamat dari kecelakaan itu," ujar Pastor KM Philip, pendiri LSM Social and Evangelical Association for Love, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari World of Buzz.
Akan tetapi, akibat insiden pesawat tersebut, ia mengalami serangkaian serangan pasca trauma lantaran kehilangan beberapa teman dan rekan bisnisnya yang turut menjadi korban.
"Saat itu asuransi tidak populer, dan saya kehilangan banyak uang. Saya juga takut polisi akan memburu saya. Hampir semua orang mengira saya termasuk di antara yang tewas dalam kecelakaan itu. Saya mulai tinggal di Mumbai melakukan pekerjaan sambilan," ungkap Sajjad Thangal.
Pria berusia 70 tahun itupun dipindahkan ke rumah penampungan LSM yang didirikan oleh Pastor KM Phillip, dan menjalani perawatan untuk kesehatan mentalnya.
Thangal sendiri dikenal sebagai sosok yang tertutup dan membutuhkan waktu yang lama hingga akhirnya mau menceritakan masalahnya kepada konselor.
Berbekal cerita yang disampaikan Thangal, LSM yang menampungnya pun mulai melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa ibu pria tersebut, Fathima Beewi masih hidup.
Baca Juga: Lagu 'Butter' Milik BTS Tempati Peringkat ke-4 Billboard Hota 100