Laporan Panel Urusan Perubahan Iklim IPCC: Siklus Air Telah Meningkat Seiring Pemanasan Global

- 10 Agustus 2021, 14:10 WIB
 Gletser Rink Greenland dengan lapisan es yang tampak mencair akibat perubahan iklim/NASA
Gletser Rink Greenland dengan lapisan es yang tampak mencair akibat perubahan iklim/NASA /

PR DEPOK - Dunia telah menyaksikan pada Juli 2021 ketika curah hujan ekstrem mengakibatkan banjir yang menghanyutkan banyak rumah berusia berabad-abad di Eropa, memicu tanah longsor di Asia dan menggenangi kereta bawah tanah di China.

Di Amerika Utara dan Barat sedang berjuang melawan kebakaran di tengah kekeringan hebat yang mempengaruhi pasokan air maupun listrik.

Bencana yang berhubungan dengan air bisa sangat merusak, dan dampak perubahan iklim pada kejadian ekstrem yang berhubungan dengan air seperti ini semakin nyata.

Baca Juga: Atta Halilintar Unggah Foto Kebersamaan Istri dan Mertuanya, Krisdayanti: Atas Kesempatannya Terima Kasih Nak

Dalam penilaian iklim internasional baru yang diterbitkan 9 Agustus 2021, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim atau IPCC memperingatkan bahwa siklus air telah meningkat dan akan terus meningkat seiring pemanasan global.

Sebagaiaman dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PBS News Hour pada Selasa, 10 Agustus 2021, laporan IPCC mendokumentasikan peningkatan kedua perubahan iklim ekstrim basah dan kering.

Menurut laporan itu, perubahan iklim ekstrem basah mencakup curah hujan yang lebih intens di sebagian besar wilayah, sementara ekstrem kering, termasuk pengeringan di Mediterania, Australia barat daya, barat daya Amerika Selatan, Amerika Utara bagian barat, dan Afrika Selatan.

Laporan IPCC, sebuah panel Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB yang fokus mengurusi perubahan iklim, menunjukkan bahwa perubahan iklim ekstrem basah dan kering akan terus meningkat seiring dengan pemanasan di masa depan.

Baca Juga: Minta Maaf ke Megawati dan Jokowi Atas Kasus Korupsi Bansos, Juliari: Badai Hujatan dan Cacian Datang ke PDIP

Sejumlah faktor mengintensifkan siklus air, tetapi salah satu yang paling penting adalah bahwa suhu pemanasan meningkatkan batas atas jumlah uap air di udara. Itu mengembangkann potensi hujan lebih banyak, jelas IPCC.

Dilaporkan IPCC, intensitas curah hujan diperkirakan akan meningkat di sebagian besar wilayah daratan.

Tetapi peningkatan kekeringan terbesar diperkirakan terjadi di Mediterania, Amerika Selatan bagian barat daya dan Amerika Utara bagian barat, lanjutnya.

Banyak aspek penting lainnya dari siklus air juga akan berubah selain kondisi perubahan iklim ekstrem karena suhu global meningkat.

Laporan tersebut menunjukkan, termasuk pengurangan gletser gunung, penurunan durasi tutupan salju musiman, pencairan salju sebelumnya dan perubahan kontras pada hujan monsun di berbagai wilayah, yang akan berdampak pada sumber daya air miliaran orang.

IPCC belum membuat rekomendasi kebijakan. Sebaliknya, hal ini memberikan informasi ilmiah yang diperlukan untuk mengevaluasi pilihan kebijakan secara hati-hati.

Baca Juga: Sinopsis The Transporter Refueled, Aksi Balas Dendam Mantan Tentara Bayaran Terhadap Gembong Mafia Rusia

Satu hal yang jelas-jelas ditunjukkan oleh bukti ilmiah dalam laporan tersebut kepada para pemimpin dunia adalah bahwa membatasi pemanasan global pada target Kesepakatan Paris sebesar 1,5 derajat Celcius.

Tentunya, menurut hasil laporan IPCC, pembatasan pemanasan global dapat dilakukan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan karbon secara cepat dan berskala besar.

Terlepas dari target spesifik apapun, laporan tersebut menunjukkan bahwa tingkat keparahan dampak perubahan iklim terkait erat dengan emisi karbon dan gas rumah kaca. Mengurangi emisi berarti mengurangi dampak.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: PBS News Hour


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x