PR DEPOK – Baru-baru ini perawat di Jerman diduga mengganti vaksin Covid-19 dengan larutan garam.
Perawat yang diduga mengganti vaksin Covid-19 dengan larutan garam tersebut disinyalir bekerja di salah satu departemen kesehatan.
Ada ribuan orang yang telah mendapat suntikan vaksin yang mengandung larutan garam dari perawat terkait.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, sejauh ini pihak keamanan Jerman sedang melakukan penyelidikan kasus tersebut.
Pihak berwenang juga mengingatkan para korban terhadap yang dilakukan perawat tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan, para korban disuntik dengan larutan garam di pusat vaksinasi di Friesland, daerah yang dekat dengan pantai Laut Utara.
Pihak berwenang telah melacak hampir 9.000 orang yang telah menjadi korban penipuan perawat untuk vaksinasi ulang.
Baca Juga: Tes Psikologi: Bentuk Jari Ungkap Kepribadian yang Tidak Disadari, Salah Satunya Mudah Jatuh Cinta
Salah satu anggota dewan lokal, Sven Ambrosy mengatakan bahwa dia terkejut dengan pemberitahuan vaksinasi ulang yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
Sebagian besar yang menjadi korban dan disuntik larutan garam tersebut berasal dari masyarakat yang berusia lebih tua dan berisiko tinggi terinfeksi wabah Covid-19.
Sementara itu, Peter Beer, seorang petugas polisi dalam konferensi pers mengatakan bahwa sejak awal kasus ini memang sudah ada kecurigaan yang masuk akal.
Meski demikian, menurutnya, motif di balik insiden itu masih belum jelas dan kasus tersebut sudah diserahkan ke unit khusus untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sebelumnya, pada April lalu, pihak berwenang mendapatkan laporan dari masyarakat terkait penggunaan vaksin Covid-19 palsu.
Kemudian, pihak berwenang menggunakan tes antibodi untuk menyelidiki, tetapi para pejabat mengatakan bahwa karena vaksinasi dilakukan beberapa bulan yang lalu, maka pengujian antibodi tidak dapat membantu tuduhan tersebut.
Untuk diketahui, mengganti vaksin Covid-19 dengan larutan garam kabarnya pernah terjadi sebelumnya di beberapa negara.
Pada bulan Juli lalu, ribuan orang di India menjadi korban dugaan penipuan vaksin Covid-19 palsu yang diyakini mengandung garam.
Pihak keamanan setempat lalu menahan dokter dan petugas medis yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Sementara itu, 12 pusat vaksinasi palsu di dekat Mumbai, India kini telah diperiksa menyusul tuduhan tersebut.
Diketahui sekitar 2.500 orang diduga telah menerima vaksin palsu Covid-19 dan para tersangka diperkirakan telah mendapat untung dari vaksin palsu tersebut.
Polisi telah mengamankan 14 orang atas dugaan vaksin palsu Covid-19 dan kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah seiring dengan penyelidikan yang sedang dilakukan.***