PR DEPOK - Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel dan Maroko mengambil langkah baru untuk memperkuat hubungan antara kedua negara.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, kurang dari satu tahun setelah menyetujui untuk menormalisasi hubungan.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Kamis 12 Agustus 2021, kunjungan Menlu Israel Yair Lapid dan Menlu Maroko Nasser Bourita telah menandatangani beberapa perjanjian.
Adapun perjanjian itu seperti layanan udara antara kerajaan Maroko dan Israel dan perjanjian untuk bekerja sama di bidang budaya, olahraga dan pemuda, menurut laporan.
Israel dan Maroko juga dikabarkan telah menandatangani nota kesepahaman tentang pembentukan mekanisme konsultasi politik antara Kemlu.
Belum terlalu jelas apa yang akan dicakup oleh memorandum semacam itu, tetapi tampaknya akan cocok dengan desain diplomasi tatap muka yang lebih luas selama kunjungan dua hari Lapid ke Maroko.
Sebelumnya, Israel dan Maroko telah sepakat untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan meluncurkan kembali penerbangan langsung di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh mantan Presiden AS Donald Trump pada Desember tahun lalu.
Sebagai bagian dari perjanjian, Washington juga mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat, di mana telah terjadi sengketa teritorial selama beberapa dekade
Diketahui bersama, sengketa teritorial Sahara Barat dengan Maroko bermula ketika Front Polisario yang didukung Aljazair ingin mendirikan negara merdeka di wilayah tersebut.
Baca Juga: Tes Psikologi: Bentuk Jari Ungkap Kepribadian yang Tidak Disadari, Salah Satunya Mudah Jatuh Cinta
Menlu Maroko mengatakan kepada mitranya dari Israel bahwa hubungan baru kedua negara akan membawa manfaat ekonomi, dan mendesaknya dalam bekerja menuju solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
“Hubungan kami dengan Israel tidak seperti ikatan lainnya. Ada kebutuhan untuk memulihkan kepercayaan di antara semua pihak dan menahan diri dari memicu ketegangan untuk membuka jalan bagi solusi politik berdasarkan solusi dua negara," ucap dia.
Sementara itu, Lapid adalah orang pertama Israel mengunjungi Maroko sejak 2003 dan dimulainya perjanjian Abraham Accords yang ditengahi AS dengan empat negara Arab, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.
Baca Juga: Cara Daftar UMKM Online di oss.go.id agar Dapat BLT BPUM 2021
Sebuah pernyataan dari menteri luar negeri Israel mengatakan perjanjian itu akan membawa inovasi dan peluang bagi kedua negara, terutama kepentingan bagi generasi mendatang.
Israel dan Maroko memiliki sejarah panjang hubungan formal dan informal. Banyak orang Israel memiliki garis keturunan yang berasal dari Maroko, yang masih menjadi rumah bagi komunitas kecil yang terdiri dari beberapa ribu orang Yahudi.
“Baginya, ini adalah pulang kampung. Nanti di masa depan orang Israel tidak akan bepergian ke sini sebagai turis, mereka akan bepergian sebagai keluarga, untuk menjelajahi warisan dan kenangan mereka,” kata Lapid dalam pernyataannya.
Israel dan Maroko memiliki hubungan diplomatik tingkat rendah pada 1990-an, tetapi Maroko memutuskannya setelah intifadah Palestina kedua meletus pada 2000.
Namun kedua negara tetap mempertahankan hubungan informal, dengan ribuan orang Israel bepergian ke Maroko setiap tahun.
Di sisi lain, pemerintah Joe Biden akan meninjau kembali keputusan pemerintahan sebelumnya untuk mengakui klaim Maroko atas Sahara Barat yang telah lama disengketakan.***