Adapun pentagon mengijinkan pengiriman 1.000 tentara tambahan untuk membantu evakuasi warga Amerika dan warga Afghanistan yang bekerja untuk mereka dari Kabul.
Dalam pernyataan bersama Kemlu AS dan Pentagon mengonfirmasi bahwa AS dalam 48 jam ke depan akan meningkatkan kehadiran pasukan keamanan hingga 6.000 prajurit dengan misi khusus memfasilitasi upaya ini dan mengambil alih kendali lalu lintas udara.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan bahwa AS bergabung dengan komunitas internasional untuk memastikan bahwa warga Afghanistan dan WNA yang ingin pergi harus diizinkan.
Maka dari itu, jalan-jalan, bandara, dan lintas perbatasan harus tetap dibuka, selain ketenangan yang mesti dijaga.
Menurutnya, beberapa negara yang membuat pernyataan tersebut bersama AS termasuk Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea Selatan, Qatar, Inggris.
Baca Juga: Kemenkes Turunkan Tarif Tertinggi Tes PCR Jawa-Bali Jadi Rp495 Ribu, Berlaku Mulai 17 Agustus 2021
Lalu, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Republik Ceko, Denmark, Republik Dominika, El Salvador, Estonia, Finlandia, Yunani, Belanda, Selandia Baru, Spanyol, Swedia, Ukraina, dan Yaman, selain perwakilan tinggi Uni Eropa untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan.***