Untuk diketahui, setelah menggulingkan pemerintah dan mengambil alih Kabul pada, Minggu 14 Agustus 2021, Taliban menjanjikan amnesti penuh sebagai bagian dari serangan.
Lalu, perempuan juga telah diyakinkan terkait hak-hak mereka untuk dihormati dan menegaskan Taliban berbeda dari pemerintahan brutal mereka pada 1996-2001.
Akan tetapi, menurut laporan intelijen untuk PBB, ribuan orang masih berusaha melarikan diri dari ibu kota dengan penerbangan evakuasi lantaran merasa takut.
Baca Juga: Menlu China Wang Yi Minta Semua Pihak Hormati Pilihan Rakyat Afghanistan
Menurut laporan Rusia, kelompok Taliban tidak menguasai seluruh wilayah Afghanistan.
“Taliban tidak menguasai seluruh wilayah Afghanistan,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Sementara itu, saat ini gerakan perlawanan sedang terbentuk di Lembah Panjshir, yang dipimpin oleh Wakil Presiden terguling Amrullah Saleh dan Ahmad Massoud, putra seorang pejuang anti-Taliban yang terbunuh.
Baca Juga: Jelang Arsenal vs Chelsea: Mikel Arteta Sanjung Kualitas Pemain yang Dimiliki The Blues
“Tetapi kami membutuhkan lebih banyak senjata, lebih banyak amunisi, dan lebih banyak persediaan,” tulis Massoud di surat kabar Washington Post.
Sejauh ini, puluhan ribu orang telah mencoba melarikan diri dari Afghanistan sejak Taliban menyerbu ibu kota.