Fenomena Turun Hujan Terjadi di Greenland, Para Ahli Khawatir akan Ada Situasi Buruk Ini

- 23 Agustus 2021, 16:57 WIB
 Hujan air turun di puncak lapisan es Greenland.
Hujan air turun di puncak lapisan es Greenland. /Pixabay/Makri27/

PR DEPOK - Fenomena hujan turun kini terjadi di kawasan atau titik tertinggi lapisan es Greenland pada pekan lalu.

Fenomena tersebut disebabkan oleh adanya curah hujan yang tinggi di kawasan Greenland.

Dari kejadian tersebut menimbulkan beberapa keresahan di kalangan para ahli atas pemanasan global yang mengakibatkan mencairnya lapisan es.

Baca Juga: Juliari Batubara Divonis 12 Tahun Penjara, Refly Harun: Ringan, karena Isunya Pernah Hukuman Mati

Bahkan ahli glasiologi di Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University, Indrani Das mengatakan fenomena tersebut bukan tanda baik bagi lapisan es.

“Itu bukan tanda yang sehat untuk lapisan es,” ujar Indrani Das dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, Senin, 23 Agustus 2021.

“Air di atas es adalah pertanda buruk… ini membuat lapisan es lebih rentan terhadap pencairan permukaan,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Gelombang Kartu Prakerja Tidak Ditemukan pada Dashboard? Simak Penjelasannya Berikut

Tidak hanya itu, para ahli juga khawatir air tidak hanya akan menjadi panas di permukaan salju, melainkan juga akan menjadi gelap sehingga menyerap lebih banyak sinar matahari.

Keadaan tersebut akan menyebabkan es mencair dan menaikkan permukaan air laut.

Terjadinya pencairan es di Greenland saja sudah menyumbang sekitar 23 persen dari kenaikan permukaan laut dunia selama beberapa dekade terakhir.

Salin itu, fenomena hujan yang turun selama beberapa jam pada 14 Agustus 2021 tersebut menyebabkan suhu di Greenland lebih tinggi dari titik beku selama sekitar sembilan jam.

Baca Juga: Asisten Raffi Ahmad, Sensen Ngeluh di Instagram: Capek Banget Diginiin Terus

Hal tersebut disampaikan oleh para ilmuan di Pusat Data Salju dan Es Nasional Amerika Serikat.

Sebagai catatan, suhu di lokais tersebut tidak pernah lebih tinggi dari titik beku. Namun dalam waktu kurang dari satu dekade, situasi ini telah terjadi tiga kali.

Secara total, 7 miliar ton hujan turun di Greenland selama tiga hari, dari 14 hingga 16 Agustus 2021 dan itu merupakan jumlah terbesar sejak 1950.

Situasi ini dipandang sebagai salah satu peringatan tentang bagaimana perubahan iklim mempengaruhi lapisan es di Greenland.

Baca Juga: Bahas Soal Kritik Melalui Mural, Rizal Ramli: Hal Biasa dalam Alam Demokrasi

Bagi para ilmuwan fenomena mencairnya es dan hujan turun pekan lalu disebabkan oleh pola sirkulasi udara-udara lembab panas menyelimuti pulau selama beberapa waktu.

Ditambah lagi dengan fenomena alam seperti banjir, kebakaran hutan dan situasi ekstrim lainnya.

Fenomena ini merupakan salah satu tanda peringatan yang perlu diperhatikan setiap orang dalam menjaga bumi yang semakin hari semakin buruk.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x