Selama Prosedur Keamanan Belum Dibuat Usai Taliban Berkuasa, Wanita Afghanistan Tidak Boleh Keluar Rumah

- 25 Agustus 2021, 13:20 WIB
Ilustrasi kelompok wanita Afghanistan.
Ilustrasi kelompok wanita Afghanistan. /Amber Clay/Pixabay

Mujahid juga menegaskan bahwa perempuan yang bekerja untuk pemerintah akan terus dibayar gajinya meskipun melakukan tugasnya dari rumah.

Sebelumnya, juru bicara Taliban itu mengungkapkan bahwa kelompoknya akan berkomitmen untuk membiarkan perempuan bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Untuk diketahui, inkarnasi pertama Taliban dalam memerintah Afghanistan dimulai dari 1996 hingga 2001.

Ketika Taliban mengumpulkan kekuatan selama dua dekade terakhir, gerakan itu membentuk pemerintahan bayangan yang agresif di wilayah yang berada di bawah kendalinya, bersaing dengan pemerintah, sering kali mengambil alih layanan lokal.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pipa Mana yang Paling Cepat Alirkan Air? Jawabannya Bisa Ungkap Karakter Anda Sebenarnya

Taliban sering juga membenarkan larangan pendidikan anak perempuan dan perempuan yang bekerja di luar rumah, dengan mengatakan bahwa larangan itu diberlakukan untuk keselamatan perempuan itu sendiri.

Sembilan hari sejak militan memasuki Kabul hampir tanpa perlawanan ketika pemerintahan Ashraf Ghani runtuh, negara itu sekarang menghadapi banyak krisis.

Harga bahan pokok telah melonjak dalam beberapa hari terakhir dan bank telah tutup, meninggalkan banyak penduduk tanpa uang.

Sistem kesehatan sangat kekurangan pasokan dan hampir runtuh. Badan-badan bantuan internasional mengatakan negara itu berada dalam cengkeraman bencana kemanusiaan.

Baca Juga: Dewan HAM PBB Minta Taliban Hormati Semua Hak Rakyat Afghanistan

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah