PR DEPOK - Para wanita Afghanistan yang bekerja di lingkungan pemerintahan sebelumnya diwajibkan tinggal di rumah hingga Taliban memberlakukan kembali standar keamanan bagi mereka.
Kabar itu diungkapkan oleh Zabiullah Mujahid, juru bicara kelompok militan Islamis, karena para pejuangnya tidak dilatih untuk menghadapi permasalahan wanita.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Independent pada Rabu, 25 Agustus 2021, Taliban menggunakan konferensi pers keduanya sejak pengambilalihan rezim Ashraf Ghani dengan mengatakan bahwa mereka tengah membuat prosedur yang memungkinkan wanita kembali ke tempat kerja.
Mujahid berulang kali memberikan jaminan bahwa kelompoknya telah berubah, meskipun ada skeptisisme yang meluas dan kekhawatiran pada masa lalu ketika Taliban berkuasa di 1990-an.
“Kami ingin mereka bekerja, tetapi kami ingin prosedur keamanannya benar”
“Ini adalah situasi sementara dalam kaitannya dengan perempuan,” kata Mujahid.
Dia menyalahkan para pejuang gerakan yang saat ini memberikan keamanan di ibu kota, dengan mengatakan bahwa mereka tidak terlatih dalam “bagaimana menghadapi wanita?.”
Baca Juga: Meski Dua Bulan Lockdown, Kasus Covid-19 di Sydney Terus Naik