PBB Sebut 14 Juta Warga Afghanistan Terancam Kelaparan Usai Taliban Kuasai Kabul

- 25 Agustus 2021, 14:35 WIB
Relawan sipil menyortir sumbangan untuk pengungsi dari Afghanistan di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman pada, Minggu 22 Agustus 2021.
Relawan sipil menyortir sumbangan untuk pengungsi dari Afghanistan di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman pada, Minggu 22 Agustus 2021. /Reuters

Sementara itu, seorang diplomat negara anggota NATO menyebutkan agar negara-negara tetangga Afghanistan harus membuka perbatasan darat mereka agar lebih banyak orang bisa meninggalkan negara itu,

"Iran, Pakistan dan Tajikistan harus menarik lebih banyak orang lewat rute darat atau udara. Rute-rute yang penting itu digunakan segera," katanya di Kabul.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah mengatakan bahwa pemerintahannya berupaya menyelesaikan evakuasi hingga 31 Agustus, tetapi tetap membuka peluang untuk memperpanjang batas waktu.

Lalu, negara Uni Eropa berencana untuk menambah bantuan hingga empat kali lipat bagi Afghanistan dan tengah menjajaki kerjasama dengan PBB dalam pengiriman dan pengawalan bantuan.

Baca Juga: Rizky Billar Sebut Akan Izinkan Sang Istri Jadi Bupati, Lesti Kejora: Sekarang Depan Kamera Diizinin, Nanti...

Kepala Hak Asasi Manusia PBB mengaku dirinya mendapat sejumlah laporan tentang adanya tindak kekerasan serius di Afghanistan, termasuk "eksekusi tanpa pengadilan" terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Afghanistan yang telah menyerahkan diri.

Untuk diketahui, ribuan orang Afghanistan yang menghadapi ancaman persekusi telah memenuhi bandara Kabul sejak pengambilalihan kekuasaan.

Mereka yang beruntung dapat diangkut dalam penerbangan yang kebanyakan disiapkan oleh negara-negara Barat. Sedikitnya 70.000 orang telah dievakuasi dari Afghanistan.

Semua evakuasi asing dari negara itu harus selesai pada 31 Agustus, kata Taliban. Mereka juga meminta AS untuk berhenti mendesak ahli-ahli Afghanistan untuk meninggalkan negara itu.

Baca Juga: Vaksin Nusantara Produksi Indonesia Diminati Turki, Akademisi Sebut akan Dipesan 5,2 Juta Dosis

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah