Alami 'Wabah Kelaparan', Warga Madagaskar Harus Makan Serangga dan Daun Kaktus demi Bertahan Hidup

- 26 Agustus 2021, 09:48 WIB
Ilustrasi - PBB menyatajan Madagaskar jadi negara pertama di dunia berada di ambang 'wabah kelaparan' karena perubahan iklim.
Ilustrasi - PBB menyatajan Madagaskar jadi negara pertama di dunia berada di ambang 'wabah kelaparan' karena perubahan iklim. /Pixabay/fietzfotos.

"80 persen dari populasi menggunakan langkah-langkah bertahan hidup yang putus asa termasuk makan belalang, buah kaktus merah mentah, dan daun liar," tuturnya.

Kondisi semi-kering di Madagaskar selatan ini dikombinasikan dengan tingka erosi tanah yang tinggi dan penggundulan hutan telah mengubah lahan subur menjadi gurun.

Badai pasir yang pernah terjadi sebelumnya juga menutupi lahan pertanian sehingga tidak dapat digunakan. Yang paling parah terkena dampak adalah distrik Ambovombe, di mana Malnutrisi Akut Global (GAM) telah meningkat di atas 27 persen.

Ini merupakan kekeringan terburuk yang melanda negara itu dalam empat dekade. Anak-anak dengan malnutrisi akut paling berisiko karena mereka empat kali lebih mungkin meninggal daripada anak-anak yang sehat.

Baca Juga: Kritik Rencana China Bangun Pabrik Vaksin di RI, DPR: Terus Terang Saya Kurang Ngerti Logika Pak Luhut

Sebanyak 30.000 orang diperkirakan mengalami tingkat kerawanan pangan tertinggi yang diakui secara internasional berada di level lima.

"Jika kita tidak membalikkan krisis ini, jika kita tidak memberikan makanan kepada orang di selatan Madagaskar maka akan kelaparan dan nyawa akan hilang," ujar Amer Daoudi, Direktur Operasi Senior WFP.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x