Ke PBB, Macron Sebut Prancis dan Inggris Bakal Usulkan Zona Aman di Kabul

- 29 Agustus 2021, 13:39 WIB
Presiden Emmanuel Macron mengatakan Prancis dan Inggris akan mengusulkan zona aman di Kabul, Afghanistan buntut dampak Taliban dan ISIS-K.
Presiden Emmanuel Macron mengatakan Prancis dan Inggris akan mengusulkan zona aman di Kabul, Afghanistan buntut dampak Taliban dan ISIS-K. /REUTERS/Pascal Rossignol./

Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, mentweet pada Selasa pekan lalu bahwa para pemimpin negara-negara G7 telah membahas berbagai cara untuk membantu warga Afghanistan.

"Kami para pemimpin G7 semuanya setuju bahwa itu adalah tugas moral kami untuk membantu rakyat Afghanistan dan memberikan dukungan sebanyak mungkin," kata Presiden Komisi Eropa.

Baca Juga: Adik Benny Tjokro Jadi Tersangka Baru Kasus Asabri, Herman: Kenapa yang Rampok Uang Negara Ini Lagi Orangnya?

"Kami membahas evakuasi, bantuan kemanusiaan segera, bantuan pembangunan jangka panjang, dan skenario untuk pengungsi yang membutuhkan perlindungan," tuturnya menambahkan.

Sejalan dengan itu, negara-negara seperti Uganda dan Uni Emirat Arab (UEA) telah sepakat untuk menampung pengungsi sementara atas permintaan Amerika Serikat.

Sementara itu, Amerika Serikat akan menyelesaikan penarikan sendiri semua pasukan Amerika dengan tenggat waktu yang ditentukan sendiri pada Selasa, 31 Agustus 2021 mendatang.

Baca Juga: Prabowo Kini Puji dan Banggakan Jokowi, Refrizal: Apakah Masih Ingat HRS dan Masyarakat yang Mendukungmu?

Sekitar 117.500 orang, termasuk warga Amerika Serikat dan Afghanistan, telah dievakuasi oleh Washington sejak akhir Juli. Hampir 7.000 orang meninggalkan Kabul pada medio Jumat dan Sabtu kemarin.

Namun, proses penarikan dan evakuasi telah terperosok oleh kekacauan di negara itu setelah Taliban menyerbu pemerintah Afghanistan. Mereka mengkonsolidasikan kekuatan di Afghanistan awal bulan ini, merebut Kabul pada 15 Agustus.

Pengambilalihan itu telah membuat kawasan itu tidak stabil, dan ribuan orang mengerumuni bandara internasional Kabul dalam upaya untuk melarikan diri dari negara itu.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Hill


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah