Baca Juga: Intelijen AS 'Angkat Tangan', Akui Hanya China yang Dapat Pecahkan Soal Asal Usul Covid-19
Upaya evakuasi semakin dikritik oleh anggota parlemen, beberapa di antaranya telah menyatakan bahwa batas waktu 31 Agustus harus diperpanjang.
Kemudian pada Kamis, 26 Agustus, seorang pembom bunuh diri diyakini berafiliasi dengan ISIS-K meledakkan bahan peledak, menewaskan 13 anggota layanan Amerika Serikat dan puluhan warga Afghanistan.
Setelah serangan itu, Presiden Biden bersumpah untuk menyerang balik ISIS-K, dan serangan terhadap kelompok itu diumumkan oleh Komando Pusat AS sehari setelah insiden terjadi.
“Saya mengarahkan mereka untuk mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memprioritaskan perlindungan, dan pastikan bahwa mereka memiliki semua otoritas, sumber daya, dan rencana untuk melindungi pria dan wanita kami di lapangan," ujar Presiden Joe Biden.***