PR DEPOK - Taliban dikabarkan tidak akan lama bakal mengumumkan struktur kabinet pemerintahannya setelah berhasil kuasai kembali Afghanistan.
Pengumuman struktur pemerintahannya ini akan dilakukan Taliban setelah proses evakuasi Amerika Serikat (AS) mendekati akhir.
Jubir Taliban, Zaibuhullah Mujahid menuturkan pengumuman struktur kabinet pemerintahannya akan disampaikan pada pekan depan.
Akan tetapi dalam pesan suara, Zaibuhullah Mujahid menegaskan bahwa struktur kabinet pemerintahannya akan jelas dalam "satu atau dua pekan".
Kemudian, ia pun menanggapi pertanyaan apakah ada perempuan yang akan dimasukkan dalam struktur kabinet pemerintahannya.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Minggu 29 Agustus 2021, Zaibuhullah Mujahid mengatakan jika hal tersebut terjadi maka akan ada masalah.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengutuk serangan pesawat tak berawak yang dilancarkan negeri Paman Sam kepada kelompok ISIS-K.
Baca Juga: Enggan Jalin Hubungan Spesial dengan Harris Vriza, Natasha Wilona: Kebanyakan Nggak Diseriusin
Zaibuhullah Mujahid menegaskan bahwa serangan AS kepada ISIS-K secara jelas dilakukan di wilayah Afghanistan.
Lantas, ia mengimbau AS dan negara barat lainnya agar mempertahankan hubungan diplomatik selepas proses evakuasi yang dilakukan militer tuntas.
Pada hari Sabtu, 28 Agustus 2021 kemarin, sebuah pernyataan dari Taliban mengatakan bahwa bank diperintahkan untuk dibuka kembali dengan batas mingguan.
Zaibuhullah Mujahid mengatakan para pejabat telah ditunjuk untuk menjalankan lembaga-lembaga utama, termasuk Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Masyarakat dan bank sentral.
Baca Juga: Jangan Lagi Dilakukan, 9 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kebutaan
Perekonomian yang hancur setelah empat dekade perang juga menghadapi kerugian miliarian dolar dalam bantuan asing, menyusul penarikan kedutaan-kedutaan Barat dari Afghanistan.
Zaibuhullah Mujahid menegaskan masalah ekonomi yang dialami akan berkurang begitu pemerintahan baru nantinya terbentuk.
"Kejatuhan Afghanistan terhadap mata uang asing bersifat sementara dan karena situasi yang tiba-tiba berubah akan kembali normal begitu sistem pemerintahan mulai berfungsi," katanya.***