Fatah Abbas dalam pemaparannya mengatakan bahwa pertemuan tersebut meliputi "semua aspek" relasi antara Palestina dan Israel.
Untuk diketahui, perundingan damai antara Palestina dan Israel sempat kandas pada tahun 2014 silam, meski selama beberapa tahun terakhir Israel mencapai kesepakatan normalisasi dengan sejumlah negara Arab dengan mediasi AS.
Pemerintahan baru Israel mencakup bongkar pasang dari partai-partai yang membentang dari paling kiri hingga paling kanan, dan untuk pertama kalinya melibatkan faksi Islam kecil.
PM Israel Naftali Bennet, menentang kenegaraan Palestina. Namun mengingat susunan koalisinya, maka setiap keputusan kebijakan yang sensitif soal konflik Israel dan Palestina akan sulit.
Dikabarkan, pertemuan Presiden Palestina dan Menhan Israel di Tepi Barat ini berlangsung hanya beberapa hari usai Naftali Bennet bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden di Gedung Putih.
Baca Juga: Masih Ngotot Cetak Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Kartu Fisik? Simak Bahayanya
Dalam pertemuan dengan Naftali Bennet, Joe Biden kembali menegaskan dukungan untuk solusi antara Palestina dan Israel.***