PR DEPOK - Pemerintah Libya telah membebaskan Saadi Gaddafi, putra mantan Presiden Muammar Gaddafi, yang digulingkan dan dibunuh dalam pemberontakan 2011.
Menurut laporan, pembebasan Saadi dihasilkan dari negosiasi yang melibatkan tokoh senior dan Perdana Menteri Abdulhamid Dbeibeh.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Senin, 6 September 2021, negosiasi itu melibatkan mantan Menteri Dalam Negeri Libya Fathi Bashagha.
Baca Juga: Gitaris Legendaris Black Oak Arkansas, Rickie Lee Reynolds Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun
Saadi Gaddafi melarikan diri ke Niger selama pemberontakan yang didukung NATO, tetapi diekstradisi ke Libya pada 2014 dan telah dipenjara sejak saat itu di Tripoli.
Libya telah mengalami kekacauan, perpecahan, dan kekerasan dalam satu dekade sejak pemberontakan 2011.
Pemerintah Persatuan Nasional Libya dilantik pada Maret lalu sebagai bagian dari upaya perdamaian yang juga dimaksudkan untuk melaksanakan pemilihan umum yang rencananya akan berlangsung pada Desember mendatang.
Baca Juga: Didominasi Klub Premier League, Inilah Deretan 5 Skuad Tim Sepak Bola Paling Mahal Sejauh ini
Sebelumnya pada 2018, Kementerian Kehakiman mengatakan Saadi Gaddafi dinyatakan tidak bersalah atas pembunuhan, penipuan, ancaman, perbudakan, dan pencemaran nama baik mantan pemain sepak bola sekaligus pelatih Bashir Rayani.